Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Sebanyak 10 peserta antusias mengikuti pelatihan tata busana yang diadakan di area parkir kantor Kelurahan Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (28/5/2024).

Pelatihan tata busana ini diselenggarakan oleh Pusat Pelatihan Kerja dan Pengembangan Industri (PPKPI) Pasar Rebo dan berlangsung selama 20 hari.

Pantauan di lapangan menunjukkan para peserta dengan semangat mengikuti pelatihan di dalam mobil training unit (MTU) yang diparkir di halaman kantor kelurahan.

Mereka dipandu oleh instruktur dari PPKPI Pasar Rebo, Dian Komala.

Kepala PPKPI Pasar Rebo, Siti Jamharoh, menjelaskan bahwa pelatihan dengan sistem jemput bola ini adalah tindak lanjut dari usulan warga melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) 2023.

PPKPI mengerahkan satu unit MTU yang dilengkapi dengan peralatan menjahit.

“Pelatihan ini digelar selama 20 hari dan saat ini sudah memasuki hari ke-14. Mudah-mudahan ini bermanfaat bagi warga yang ingin berwirausaha dengan membuka usaha menjahit,” kata Siti.

Instruktur pelatihan tata busana, Dian Komala, menambahkan bahwa sebelum memulai praktik, para peserta diberikan materi teori terlebih dahulu.

“Karena rata-rata pesertanya baru mengenal dunia menjahit, maka kita berikan materi dari awal. Tentunya harus membuat pola terlebih dulu, setelah itu baru bertahap praktik membuat busana wanita,” jelas Dian.

Para peserta diajarkan membuat berbagai jenis busana mulai dari kemeja, rok, celana hingga blus.

Dian memastikan setiap peserta mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang dasar-dasar menjahit sebelum mereka terjun ke praktik langsung.

Kepala Seksi Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Kelurahan Cibubur, Heru Kristianto, mengungkapkan bahwa peserta pelatihan didominasi oleh kader PKK, dasawisma, dan Jumantik.

“Kami ucapkan terima kasih pada PPKPI Pasar Rebo yang telah merespon usulan warga,” tuturnya.

Tuti Heny (53), salah satu peserta dari RT 09/04 Cibubur, mengaku baru pertama kali mengenal dunia menjahit.

Awalnya merasa kesulitan, namun akhirnya menikmati pelatihan setelah memahami teori dan teknik menjahit.

“Ini sangat bermanfaat untuk saya. Minimal bisa menjahit di rumah untuk diri sendiri atau keluarga,” ungkapnya.