sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Museum Kebaharian Jakarta mempersembahkan program Jalur Rempah yang diikuti oleh remaja dari berbagai komunitas.

Program ini bertujuan untuk memperkenalkan jalur perdagangan rempah-rempah Nusantara melalui penelusuran sejarah yang mendalam.

Jelajah Program Jalur Rempah

“Acara ini sangat menarik dan selalu diadakan tiap tahun. Kegiatannya yaitu menyusuri jejak-jejak sejarah jaman dulu, perdagangan rempah zaman VOC. Jadi sangat historikal,” ujar Kepala UP Museum Kebaharian Jakarta, Mis’ari di Jakarta, Minggu (7/7/2024).

Peserta yang berasal dari berbagai komunitas diajak berkeliling ke objek-objek menarik dan bersejarah di sekitar museum.

Mereka juga diberi edukasi tentang warisan Indonesia mengenai rempah-rempah.

Edukasi dan Pengenalan Warisan Rempah

Mis’ari menjelaskan bahwa Museum Kebaharian Jakarta adalah saksi bisu kejayaan rempah Indonesia.

Ia berharap melalui kegiatan ini, generasi muda dapat merasakan kehidupan maritim nenek moyang bangsa Indonesia.

“Harapan kami ada generasi muda yang melek sejarah dan dapat berkontribusi untuk Indonesia kedepannya,” katanya.

Rangkaian HUT ke-47 Museum Kebaharian Jakarta

Program Jelajah Jalur Rempah juga merupakan rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-47 Museum Kebaharian Jakarta yang didirikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin.

“Bagi bergabung dan berpartisipasi bersama kejayaan bahari Indonesia sehingga hal ini bisa ditueruskan ke generasi setelahnya di kemudian hari” tambah Mis’ari.

Partisipasi Komunitas pada Program Jalur Rempah

Kasatlak Koleksi, Edukasi, Informasi UP Museum Kebaharian Jakarta, Nurul Iman, mengatakan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 100 peserta yang terdiri atas Komunitas Jelajah Budaya,

Komunitas Ruang Menulis, mahasiswa, mitra museum, media, serta masyarakat umum.

Dalam kegiatan tersebut, peserta menelusuri jejak perjalanan sejarah sepanjang tiga kilometer.

Rute perjalanan dimulai dari Museum Bahari, menuju Gudang Tua VOC yang sekarang sudah menjadi restoran, kemudian berjalan ke utara lewat kolong jembatan KA dan kolong jalan tol layang, menyusuri sebelah timur Kali Krukut (Kali Baru), lalu ke Jembatan Kota Intan, dan terakhir ke Menara Syahbandar.

“Kami hanya berharap, semoga semua kegiatan ini dapat bermanfaat bagi semua remaja dan bisa ditularkan di sekitarnya” kata Nurul Iman.

Dyah Putri Setyaningrum, salah satu peserta Jelajah Rempah Nusantara, mengungkapkan bahwa ini merupakan pengalaman baru yang sangat berharga bagi dirinya.

“Seru! Banya pengetahuan, nilai teladan dan juga teman-teman yang sefrekuensi,” ujarnya.