HAIJAKARTA.ID-3 Jenis ujian SKB CPNS 2024 sesuai kebutuhan instansi, ada tes bela diri juga loh!
Pada tahap ini, Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) bagi pelamar CPNS 2024 sedang berlangsung dan akan selesai pada 14 November 2024.
Bagi para pelamar yang berhasil lolos dari SKD, langkah berikutnya adalah mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) di berbagai instansi pemerintah.
3 Jenis Ujian SKB CPNS 2024 Sesuai Kebutuhan Instansi
SKB kali ini dijadwalkan berlangsung mulai 20 November hingga 17 Desember 2024, dan setiap instansi telah menetapkan jenis tes yang berbeda sesuai dengan kebutuhan spesifik posisi yang akan diisi.
1. Sekretariat Jenderal DPR RI
Para peserta SKB harus melalui tiga jenis tes. Pertama, mereka mengikuti tes psikologi yang bertujuan untuk mengevaluasi stabilitas mental dan ketahanan psikologis para calon pegawai.
Kedua, ada tes kemampuan bahasa Inggris menggunakan metode EPTIGO, yang dimaksudkan untuk mengukur keterampilan komunikasi internasional peserta, memastikan mereka memiliki kompetensi yang cukup dalam berbahasa Inggris.
Ketiga, peserta akan diwawancarai langsung untuk menggali lebih dalam mengenai kemampuan interpersonal dan motivasi pribadi mereka. Di instansi lainnya, jenis tes yang diselenggarakan juga bervariasi.
2. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) misalnya, melaksanakan dua tes, yaitu tes psikologi yang diikuti dengan wawancara tertulis.
Hal ini bertujuan untuk menilai kestabilan psikologis serta pemahaman mereka terhadap pekerjaan yang akan dihadapi.
3. PUPR
Sementara di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), peserta hanya menjalani satu jenis tes, yaitu tes psikologi.
Tes ini dirancang untuk mengukur stabilitas emosi serta kemampuan peserta dalam menyelesaikan masalah, keterampilan yang sangat relevan mengingat tantangan teknis dan lapangan yang akan mereka hadapi jika diterima.
4. Kemenkeu
Di Kementerian Keuangan (Kemenkeu), pelaksanaan SKB terdiri dari tes psikologi, tes kesehatan dan kebugaran (TKK), serta wawancara.
Kemenkeu menekankan pentingnya tes kesehatan dan kebugaran untuk memastikan bahwa calon pegawai berada dalam kondisi fisik yang prima, khususnya dalam posisi yang membutuhkan ketahanan fisik dan mobilitas tinggi.
Serangkaian tes yang cukup komprehensif ini dirancang untuk memastikan kandidat yang terpilih memiliki kondisi mental dan fisik yang memadai untuk tanggung jawab mereka.
5. Badan Intelijen Negara (BIN)
Hal serupa juga dilakukan oleh Badan Intelijen Negara (BIN), yang mengharuskan peserta menjalani pemeriksaan kesehatan, tes psikologi, tes kebugaran fisik, dan evaluasi mental serta ideologi.
6. Kemenhan
Di Kementerian Pertahanan (Kemenhan), tes SKB yang diselenggarakan hanya mencakup tes psikologi, tetapi fokusnya adalah untuk mencari calon pegawai yang memiliki kestabilan psikologis dan kesiapan mental tinggi, yang diperlukan untuk mendukung tugas-tugas di bidang pertahanan.
7. Kemenkumham Formasi SLTA
Untuk posisi lulusan SLTA, seperti di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), pelaksanaan SKB mencakup tes kesehatan, pengamatan fisik, tes kesamaptaan, dan keterampilan tertentu.
Selain itu, peserta SLTA di Kemenkumham juga menjalani tes psikologi dan wawancara yang dirancang untuk menilai potensi mereka di bidang hukum dan keamanan.
8. Kejaksaan RI Formasi SLTA
Di Kejaksaan Republik Indonesia (RI), pelaksanaan SKB untuk formasi SLTA lebih beragam. Peserta harus mengikuti berbagai tahapan, seperti wawancara, tes praktik kerja, tes bela diri, kesamaptaan, tes kesehatan kejiwaan, serta pemeriksaan kesehatan fisik.
Berbagai tahapan SKB di setiap instansi ini dirancang secara khusus untuk menilai kemampuan teknis dan nonteknis yang diperlukan sesuai bidang tugas mereka.
Berbagai instansi di atas hanyalah beberapa contoh dari banyaknya instansi yang menyelenggarakan SKB dengan jenis tes sesuai bidangnya masing-masing.
Namun, satu kesamaan yang ada di semua instansi adalah penyelenggaraan psikotes sebagai bagian dari SKB.
Tes psikologi ini menjadi komponen wajib untuk mendapatkan gambaran utuh tentang kondisi psikologis dan mental para calon pegawai, memastikan mereka mampu menjalankan tanggung jawab di lingkungan kerja yang dinamis dan beragam.