5 Fakta Penembakan WNI oleh APMM di Perairan Malaysia, Terbaru
HAIJAKARTA. ID – Insiden tragis kembali menimpa warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri.
Lima WNI menjadi korban dalam insiden penembakan oleh aparat Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) di perairan Malaysia pada Jumat, 24 Januari 2025.
Kejadian ini memicu perhatian luas, baik dari pihak pemerintah Indonesia maupun masyarakat internasional.
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) mengonfirmasi bahwa insiden tersebut menyebabkan satu WNI tewas, sementara empat lainnya mengalami luka tembak.
Kapal yang ditumpangi para korban ditemukan terdampar di Selangor dengan kondisi mengenaskan.
5 Fakta Penembakan WNI oleh APMM di Perairan Malaysia
Berikut fakta-fakta penembakan WNI di Perairan Malaysia:
1. Lima WNI Menjadi Korban, Satu Tewas
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) mengonfirmasi bahwa insiden ini menewaskan satu WNI, sementara empat lainnya mengalami luka tembak.
Kapal yang mereka tumpangi ditemukan terdampar di Pantai Morib, Selangor, dengan dua penumpang: satu tewas dan satu luka kritis.
2. Kejadian Bermula dari Patroli APMM
Insiden terjadi pada Jumat, 24 Januari 2025, pukul 03.00 dini hari waktu setempat.
Menurut informasi dari Polis Diraja Malaysia, kapal yang diduga ilegal menabrak kapal patroli Agensi
Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) dan penumpang kapal tersebut melakukan penyerangan terhadap aparat, yang berujung pada penembakan.
3. Pemerintah Indonesia Desak Penyelidikan
Kemenlu RI menyampaikan keprihatinan mendalam atas insiden ini dan mendesak pemerintah Malaysia untuk memastikan apakah penggunaan kekuatan oleh APMM sudah sesuai prosedur atau terdapat indikasi penggunaan kekuatan berlebihan (excessive use of force).
4. Bantuan Hukum dan Dukungan untuk Korban
Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) menyatakan komitmennya untuk memberikan bantuan hukum kepada keluarga korban, termasuk memulangkan jenazah WNI yang tewas.
KemenP2MI juga tengah melacak asal daerah para korban untuk memastikan pendampingan terhadap keluarga.
5. Akses Kekonsuleran dan Pencegahan Insiden Serupa
Saat ini, Kemenlu RI tengah menunggu akses kekonsuleran untuk bertemu para korban di rumah sakit Malaysia, yang dijadwalkan pada Rabu mendatang.
Pemerintah Indonesia juga akan mendorong pertemuan dengan Malaysia untuk membahas langkah-langkah pencegahan agar insiden serupa tidak terulang di masa depan.