5 Siomay Legendaris di Jakarta Timur yang Wajib Dicoba Sepanjang Tahun
HAIJAKARTA.ID – Jakarta Timur dikenal sebagai gudangnya jajanan kaki lima yang sudah bertahan puluhan tahun.
Salah satu yang paling diburu adalah siomay legendaris, yang selalu punya tempat spesial di hati para pecinta kuliner.
Siomay berbahan dasar ikan tenggiri dengan bumbu kacang kental, lengkap dengan isian kol, tahu, atau kentang, jadi camilan yang tak pernah kehilangan pesona.
Di area Jatinegara hingga Matraman, ada beberapa penjual yang bisa menjual ribuan siomay setiap hari, antreannya hampir tak pernah putus.
5 Siomay Legendaris di Jakarta Timur
Berikut lima penjual siomay senior di Jakarta Timur yang masih jadi favorit dan wajib kamu coba.
1. Siomay Super Pak Aceng
Di sepanjang Jalan Cipinang Raya, antrean panjang hampir selalu mengarah ke Siomay Super Pak Aceng.
Penjual satu ini sudah lama dikenal sebagai legenda karena bisa menjual ribuan siomay hanya dalam waktu kurang dari dua jam.
Ukuran siomaynya besar, mirip siomay premium ala restoran, sehingga bikin banyak orang ketagihan.
Variasinya juga lengkap, ada kentang, pare, tahu, sampai kol gulung.
Setelah dipotong, siomay disiram bumbu kacang, kecap manis, dan jeruk nipis yang bikin rasanya makin segar dan nendang.
Dengan harga sekitar Rp 4.000 per biji, wajar kalau jajanan ini jadi rebutan warga Jatinegara.
2. Siomay Mitra
Di depan RS Premier Jatinegara, ada Siomay Mitra yang sudah berjualan sejak 2005.
Meski hanya memakai gerobak sepeda sederhana, penjual ini bisa menghabiskan lebih dari 2.000 siomay setiap hari.
Pilihan isiannya cukup lengkap kentang, pare, kol, dan tahu dengan harga sekitar Rp 4.000 per buah, menjadikannya salah satu siomay paling terjangkau di kawasan tersebut.
Ia biasanya mulai berjualan pukul 16.00, dan sebelum malam tiba, dagangannya hampir selalu ludes.
Cita rasa ikan tenggiri yang kuat membuat teksturnya kenyal dan jadi favorit para pecinta siomay tradisional.
3. Siomay Wawa
Berlokasi di Gang Banten, Bali Mester, Siomay Wawa adalah salah satu kuliner lawas yang kembali naik daun berkat ulasan di media sosial.
Sudah berjualan sejak era 1990-an, siomay ini dibuat dari campuran ayam dan udang, sehingga tampilannya lebih mirip dimsum tetapi tetap hadir dengan cita rasa siomay khas.
Teksturnya lembut, gurih, dan makin lengkap dengan tambahan ngohiong halal yang jadi menu favorit banyak pelanggan.
Karena peminatnya membludak, pembeli biasanya harus memesan sehari sebelumnya. Seporsi siomay dibanderol sekitar Rp 30.000.
Penjualannya dimulai sejak pukul 05.00 hingga 17.00, cocok untuk diburu sebagai sarapan atau camilan pagi di area Pasar Jatinegara.
4. Siomay Kelor
Gerobak kecil di kawasan Matraman ini dikenal dengan nama Siomay Kelor dan sudah berjualan sejak 1990.
Meski tampil sederhana, penjualnya bisa menghabiskan ratusan siomay setiap hari.
Pilihan menu yang tersedia pun lengkap ada siomay ikan, siomay campur telur, pare, kentang, kol, sampai tahu putih.
Semua siomay dibuat rumahan tanpa bahan pengawet, menyajikan rasa ikan tenggiri yang kuat dan konsisten tiap gigitannya.
Bumbu kacangnya juga jadi nilai tambah kental, segar, dan pas di lidah.
Dengan harga sekitar Rp 20.000 per porsi, siomay legendaris ini jadi favorit bagi pencinta siomay autentik dengan rasa rumahan.
5. Siomay Pak Min
Warung milik Pak Min dan Bu Asih sudah menjajakan siomay dan gohyong halal sejak tahun 1990-an di dalam Pasar Jatinegara.
Letaknya dekat toko roti Gelora, sehingga mudah ditemukan oleh para pengunjung pasar.
Siomaynya terlihat seperti dimsum karena menggunakan campuran udang, yang membuat teksturnya lebih lembut dan gurih.
Di sini tersedia dua pilihan saus—saus kacang atau saus merah pedas yang sama-sama banyak penggemarnya.
Rasa bumbunya seimbang dan tidak terlalu tajam, menjadikannya nyaman dinikmati kapan saja.
Dengan harga mulai Rp 15.000 per porsi, warung ini tetap menjadi tujuan kuliner klasik yang setia menghadirkan rasa yang tak berubah selama puluhan tahun.
