Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID- 6 Program utama Mendikdasmen untuk majukan pendidikan nasional, ia memaparkan program tersebut merupakan implementasi berdasarkan arahan Presiden Prabowo.

Hal ini jadi fokus agar perkuat mutu pendidikan yang ada di Indonesi dan yang jadi fokus utama pada bidang pendidikan dasar dan menengah.

Berikut ini visi misi dan program utama Mendikdasmen Ab’dul muti dalam meningkatkan kemajuan pendidikan nasional:

Visi besar kami di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen)

adalah untuk menciptakan pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia. Visi ini sejalan dengan amanat dalan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas),” ujar Abdul Mu’ti dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI pada hari Rabu (6/11).

Enam program utama yang dipaparkan Abdul Mu’ti ini menjadi landasan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di tingkat dasar dan menengah. Berikut adalah rincian enam program prioritas Kemendikdasmen:

1. Penguatan Pendidikan Karakter

Program ini bertujuan untuk mengembangkan karakter anak Indonesia sejak dini melalui bimbingan konseling dan pendidikan nilai yang akan diberikan oleh para guru.

Langkah-langkahnya meliputi pelatihan intensif bagi guru bimbingan konseling (BK) dan guru agama, pengangkatan guru BK baru, dan penguatan pendidikan karakter melalui kebiasaan-kebiasaan positif.

Program ini juga mencakup penyediaan makanan bergizi bagi para siswa untuk mendukung. kesehatan dan tumbuh kembang anak secara optimal.

2. Program Wajib Belajar 13 Tahun dan Pemerataan Akses Pendidikan

Dalam upaya untuk meningkatkan akses pendidikan yang merata, program wajib belajar 13 tahun akan diterapkan.

Program ini mencakup afirması pendidikan di berbagai wilayah, termasuk melalui rumah belajar, pendidikan jarak jauh, dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Selain itu, Kemendikdasmen berkomitmen memfasilitasi partisipasi relawan pendidikan untuk memberikan kontribusi nyata, khususnya di wilayah terpencil.

3. Peningkatan Kualifikasi, Kompetensi, dan Kesejahteraan Guru

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Kemendikdasmen berfokus pada peningkatan kualifikasi akademik para guru hingga minimal Diploma IV atau Strata Satu (D-IV/S-1).

Program ini juga mencakup pelatihan pengembangan kompetensi serta peningkatan kesejahteraan melalui sertifikasi guru.

Dengan demikian, diharapkan akan terjadi peningkatan kualitas pembelajaran yang lebih efektif di sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.

4. Penguatan Pendidikan Unggul di Bidang Literasi, Numerasi, dan Sains Teknologi

Dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan literasi, numerasi, dan pemahaman teknologi sejak dini, Kemendikdasmen akan mengembangkan program pendidikan yang unggul yang berfokus pada matematika, sains, dan teknologi.

Program ini mencakup pendirian sekolah unggul di berbagai wilayah dan pengembangan sekolah vokasi yang relevan dengan dunia kerja.

Program ini diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang siap bersaing di era teknologi dan ekonomi digital.

5. Pemenuhan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Program ini bertujuan untuk memastikan lingkungan belajar yang nyaman dan aman bagi para siswa dan guru dengan melakukan renovasi sekolah dan perbaikan fasilitas yang ada.

Melalui peningkatan fasilitas ini, Kemendikdasmen berharap dapat memberikan suasana belajar yang mendukung pencapaian kualitas pendidikan yang lebih baik.

6. Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia

Abdul Mu’ti juga menyoroti pentingnya pemartabatan bahasa negara dan pelestarian bahasa daerah sebagai bagian dari identitas nasional.

Program ini melibatkan pengembangan literasi dan pelindungan bahasa daerah, serta upaya untuk mempromosikan bahasa Indonesia di kancah internasional.

Pada peringatan Sumpah Pemuda, Kemendikdasmen mencanangkan gerakan “Bangga, Mahir, dan Maju dengan Bahasa Indonesia,” yang bertujuan untuk meningkatkan rasa kebanggaan berbahasa Indonesia di kalangan generasi muda.

Dalam mengimplementasikan program-program tersebut, Kemendikdasmen akan melibatkan seluruh elemen masyarakat pendidikan, termasuk orang tua, guru, dan para pemangku kepentingan lainnya. Abdul Mu’ti menegaskan bahwa prinsip-prinsip kebaruan, kemitraan, dan keadilan akan menjadi acuan dalam menjalankan program ini.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyatakan dukungannya terhadap program Kemendikdasmen, tetapi ia juga mengingatkan bahwa masih terdapat berbagai tantangan, terutama terkait anggaran pendidikan.

Meskipun terdapat peningkatan anggaran pendidikan sejak 2019 hingga 2024, proporsi belanja wajib untuk pendidikan pada beberapa daerah masih di bawah standar 20 persen dari APBD, sebagaimana yang diamanatkan oleh konstitusi.