8 Upaya Pemprov DKI Atasi Kemacetan TB Simatupang, Ini Langkah-Langkahnya
HAIJAKARTA.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan sejumlah upaya untuk mengatasi kemacetan di kawasan TB Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan.
Melalui media sosial resmi Pemprov DKI Jakarta (@dkijakarta), dalam rapat terbatas yang dipimpin oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, setidaknya ada delapan upaya yang akan dilakukan.
Pramono bersama sejumlah pejabat Pemprov DKI menghasilkan langkah penanganan jangka pendek dan menengah dalam mengatasi kemacetan di TB Simatupang.
Wakil Koordinator Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Yustinus Prastowo mengimbau agar masyarakat masyarakat beralih ke transportasi umum untuk menekan volume kendaraan.
“Kami mengimbau masyarakat beralih ke transportasi umum agar volume kendaraan di jalan dapat berkurang,” kata Yustinus.
Kawasan TB Simatupang memang selalu menjadi sorotan karena tingkat kemacetannya, terlebih saat jam sibuk.
Beberapa waktu lalu kemacetan parah terjadi di TB Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan penyebab kemacetan di kawasan tersebut berasal dari galian Proyek Strategis Nasional (PSN) yang masih berlangsung.
“Permasalahan utamanya memang ada di proyek pusat, keluhan masyarakat sudah berlangsung lama. Saat saya cek langsung, ternyata memang kondisinya macet sekali,” ujarnya di Balai Kota pada Rabu, 20 Agustus 2025.
Lalu, upaya dan langkah strategis apa yang dilakukan Pemprov DKI untuk mengurangi kemacetan di TB Simatupang?
Langkah Strategis Atasi Kemacetan TB Simatupang
Berikut delapan langkah strategis mengatasi kemacetan di TB Simatupang.
1. Reviu menyeluruh proyek galian yang tengah berlangsung
2. Percepatan pengerjaan, sistem 24 jam non-stop, memperpendek pagar proyek, menempatkan flagman, dan lain-lain
3. Koordinasi dengan pemerintah pusat terkait buka-tutup pintu masuk/keluar tol pada jam sibuk
4. Optimalkan area publik yang tersedia sebagai halte/parkir sementara
5. Pemanfaatan sementara trotoar di area terdampak proyek untuk memperlebar ruas jalan
6. Sinergi Antar-Lembaha antara Polri, Dinas Perhubungan, Satpol PP, MRT Jakarta, Transjakarta, dan instansi terkait lainnya
7. Informasi lalu lintas, seperti Google dan platform navigasi lain untuk informasi terkini
8. Solusi jangka menengah, yakni mengkaji pembangunan underpass atau flyover di perempatan besar sepanjang Jalan TB Simatupang
Pemprov DKI Bakal Gunakan Trotoar TB Simatupang Atasi Kemacetan
Sebelumnya, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta bersama Dinas Bina Marga akan menggunakan trotoar di Jalan TB Simatupang sebagai jalan guna mengatasi kemacetan.
“Kami dengan Dinas Bina Marga itu akan mengambil sedikit trotoar khususnya yang di TB Simatupang, di area Cibis Park sehingga lebar lajur lalu lintas, paling tidak, kita bisa kembalikan dua lajur,” kata Kepala Dishub DKI JAkata Syafrin Liputo pada Kamis, 21 Agustus 2025.
Upaya ini dilakukan karena adanya proyek galian di kawasan tersebut.
Namum, Ketua Forum Konsumen Berdaya Indonesia (FKBI) Tulus Abadi menilai rencana tersebut kurang tepat karena melanggar hak-hak pejalan kaki.
Menurutnya, pemangkasan trotoar juga tidak akan mengatasi atau mengurangi kemacetan secara signifikan.
“Sebab pemangkasan tersebut merupakan bentuk pelanggaran hak-hak publik sebagai warga Jakarta, khususnya hak pejalan kaki, atau pedestrian,” tuturnya.
“Pemangkasan ini juga bentuk keberpihakan yang salah kaprah, karena terlalu berorientasi pada pemilik kendaraan pribadi,” imbuhnya.
Tulus meminta kepada Pemprov DKI untuk menerapkan sistem pembatasan kendaraan dengan skema ganjil genap.
“Terapkan saja kebijakan ganjil genap di sepanjang Jalan TB Simatupang. Dengan penerapan ganjil genap di area tersebut, jumlah kendaraan pribadi roda empat yang melintas akan berkurang kisaran 40-45 persen,” ucap Tulus.