HAIJAKARTA.ID – Pameran idustri berskala internasional yang digelar Meorient Exhibition International di JIExpo Kemayoran Jakarta, pada tanggal 4 – 7 Juni 2024 berlangsung meriah. Pameran business to business (B2B) itu, diisi dengan berbagai produk dari delapan sektor industri.

Mulai dari permesinan, pendidikan, tekstil, elektronik, peralatan rumah tangga, bahan bangunan dan dekorasi, kebutuhan ibu dan bayi, hingga teknologi energi baru.

“Ada pameran Machinex berisikan peralatan dan mesin industri, pameran tekstil atau Intex, pameran alat-alat pendidikan atau CIEIE, pameran peralatan rumah tangga atau Homelife Expo, pameran bangunan dan dekorasi atau BD Expo, peralatan produk ibu dan anak atau ABC&Mom, Appliance & Electronic Show (AES), hingga Power and New Energy,” ujar Larissa Zhou, Managing Director Meorient Exhibition International, kemarin.

Ia menjelaskan, pihaknya bekerja sama dengan Konsulat Jenderal Indonesia di Shanghai untuk menyediakan jalur hijau di Bea Cukai Bandara Jakarta. Hal itu memberikan layanan cepat dan mudah bagi perusahaan peserta pameran dan produk yang mereka bawa untuk pameran ini.

Terdapat 871 perusahaan dengan 1,218 stan akan berpartisipasi dalam pameran tersebut. Beberapa produk yang akan ditampilkan seperti mesin food processing, forklift, packaging, mesin pertanian, logistik, peralatan industri, peralatan dan perlengkapan dunia pendidikan seperti papan tulis digital, meja kursi, proyektor, hingga kebutuhan laboratorium, dan lainnya.

“Semua para suplier ini siap untuk bertemu dengan para pabrikan, importir, distributor atau retailer di Indonesia untuk bekerja sama atau memasarkan kembali produk mereka ke seluruh wilayah di Indonesia,” katanya.

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Mahendra Rianto berharap pameran tersebut menjadi katalisator pertumbuhan untuk industri logistik di Indonesia yang mengalami pertumbuhan signifikan. Berdasarkan data Supply Chain Indonesia, pada tahun 2024, sektor ini diperkirakan akan terus berkembang seiring dengan meningkatnya permintaan pasar domestik.

“Peluang terbesar diperkirakan berada pada industri pengolahan, makanan dan minuman, pertambangan, kehutanan, perikanan, pertanian, otomotif, UMKM, dan perdagangan online​,” katanya.

Ketua Umum Gabungan Industri Pengerjaan Logam & Mesin Indonesia (GAMMA) Dadang Asikin mengaku sangat menantikan hadir di pameran ini. Sebab, berbagai mesin dihadirkan, dari mesin untuk industri rumah tangga hingga mesin untuk mega proyek.

“Sebuah etalase yang lengkap, menarik, dan seru. Bagi industri permesinan dalam negeri, acara ini menjadi tolok ukur bagi kemampuan industri permesinan dan teknologi yang berkembang di tingkat global sehingga industri dalam negeri bisa mengikuti,” ucapnya.