sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Orang tua siswa SMP Tangerang keluhkan biaya seragam dan Lembar Kerja Siswa (LKS), yang dinilai membebani.

Keluhan ketidakpuasan tentang tingginya biaya ini, pertama kali mencuat di media sosial Instagram melalui akun @undercover.id pada hari Senin (19/8/2024), yang menyebutkan bahwa orang tua siswa di sekolah tersebut harus membayar biaya sebesar Rp1.190.000 untuk tiga set seragam.

Dalam rincian yang diprotes oleh seorang bapak yakni orang tua siswa yang mengenyam pendidikan di SMP 1 Panongan, biaya tersebut mencakup satu stel baju olahraga, satu potong baju batik, atasan tunik, serta berbagai atribut lainnya seperti topi, dasi, bet, gesper, dan kaos kaki.

Sedangkan LKS dikatakan akan menyusul kemudian dikarenakan belum tersedia di sekolah.

Meskipun sekolah negeri dianggap sebagai pilihan gratis bagi masyarakat, biaya tambahan ini menjadi sorotan.

“Sekolah gratis tapi biaya seragam dan LKS sangat memberatkan, terutama bagi kami yang tidak punya uang,” keluh salah satu orang tua siswa.

“Ujung-ujungnya yang ditakutkan kami terpaksa berhutang di pinjol. Kami minta rincian biayanya pun tidak diberi dari sekolah.”

Kebijakan sekolah yang mewajibkan pembelian seragam secara paket tanpa memberi opsi membeli satuan turut memperparah situasi.

Orang tua siswa merasa tidak memiliki pilihan lain selain mengikuti aturan tersebut, yang akhirnya semakin menambah tekanan keuangan mereka.

Mereka pun meminta agar Dinas Pendidikan dapat segera turun tangan untuk mengevaluasi dan memperbaiki sistem ini.

Dengan harapan, masalah biaya yang dianggap membebani ini tidak lagi menjadi beban bagi para keluarga yang memiliki keterbatasan ekonomi.