sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Cara menghitung nilai SKD dan SKB CPNS merupakan informasi penting bagi para peserta seleksi CPNS yang ingin memahami bagaimana perhitungan nilai dilakukan.

Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) dan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) adalah dua utama dalam proses rekrutmen CPNS yang berperan menentukan kelulusan peserta.

Pemahaman yang baik mengenai bobot dan cara penghitungan nilai dari kedua tahapan ini sangat diperlukan agar para pelamar dapat mengoptimalkan persiapan mereka.

Nah, kali ini kami akan menjelaskan secara rinci metode perhitungan nilai SKD dan SKB, termasuk pembagian bobot dan ketentuan penilaian sesuai aturan yang berlaku.

Cara Menghitung Nilai SKD dan SKB CPNS 2024

Cara Menghitung nilai SKD dan SKB CPNS melibatkan beberapa tahapan perhitungan dengan bobot yang berbeda antara kedua komponen tersebut.

1. Seleksi Kompetensi Dasar (SKD)

Berdasarkan dengan Nilai SKD yang dihitung terdapat tiga jenis tes, yaitu:

  1. Tes Wawasan Kebangsaan (TWK): Menguji pengetahuan mengenai Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.
  2. Tes Intelegensia Umum (TIU): Mengukur kemampuan verbal, numerik, dan logika berpikir.
  3. Tes Karakteristik Pribadi (TKP): Menilai perilaku yang relevan dengan dunia kerja.

Masing-masing tes memiliki jumlah soal dan poin yang berbeda. Nilai maksimal SKD adalah 550, dengan rincian:

  • TWK: 35 soal (5 poin per soal benar, 0 jika salah).
  • TIU: 35 soal (5 poin per soal benar, 0 jika salah).
  • TKP: 45 soal (bernilai 1 hingga 5 poin tergantung jawaban, tanpa pengurangan poin untuk jawaban salah).

2. Seleksi Kompetensi Bidang (SKB)

Nilai SKB hanya dihitung berdasarkan soal yang relevan dengan bidang jabatan yang dilamar. Tes ini memiliki beberapa bentuk.

Tes ini biasanya seperti ujian tertulis berbasis CAT (Computer Assisted Test), tes praktik kerja, tes wawancara, atau tes fisik (untuk jabatan tertentu).

Penggabungan Nilai SKD dan SKB

Setelah masing-masing tes selesai, nilai SKD dan SKB digabungkan dengan bobot tertentu, yaitu bobot SKD 40% dan bobot SKB 60%.

Total nilai SKD dihitung dengan cara membagi skor yang diperoleh peserta dengan skor maksimal, yaitu 550, kemudian hasilnya dikalikan dengan bobot SKD sebesar 40%.

Nilai SKB memiliki rincian bobot yang lebih detail. SKB yang dilakukan melalui sistem CAT (Computer Assisted Test) diberikan bobot paling besar, yaitu hingga 50%.

Selanjutnya, untuk tes wawancara, bobot maksimal yang diberikan adalah 30%, sedangkan ujian tambahan memiliki bobot paling tinggi sebesar 20%.

Contohnya :

Anda mendapatkan skor SKD 377 dan skor SKB CAT 221. Kemudian untuk tes wawancara skornya 80.

SKD : 377/550×100=68.5, 68.5×40%=27.4

Keterangan :

  • 377 merupakan skor yang anda peroleh dari hasil ujian SKD.
  • 550 adalah nilai maksimal yang dapat dicapai dalam SKD.
  • 100 digunakan sebagai skala nilai maksimal untuk perhitungan.
  • 68,5 adalah hasil dari perhitungan skor SKD.
  • 27,4 adalah total nilai SKD anda setelah dikalikan dengan bobot 40%

SKB CAT : 221/550×100=40.1, 40.1×50%=20.05

SKB Wawancara : 80×30%=24

  • Total SKB : 20.05+24=44.05 , 44.05×60%=26.43

Keterangan :

  • 221 merupakan skor yang anda peroleh dari tes SKB menggunakan sistem CAT.
  • 550 adalah nilai maksimal yang bisa diraih untuk SKB dengan sistem CAT.
  • 50% adalah bobot yang diberikan khusus untuk nilai SKB CAT dalam perhitungan total nilai.
  • 20,05 adalah hasil akhir nilai SKB CAT.
  • 24 adalah hasil akhir nilai SKB wawancara.
  • 44.05 adalah hasil total SKB CAT dan SKB wawancara.
  • 80 adalah skor yang anda dapatkan dari hasil wawancara dalam tahap SKB.
  • 30% merupakan bobot yang diterapkan untuk nilai wawancara dalam SKB.
  • 26,43 adalah nilai total SKB anda setelah seluruh nilai SKB (CAT dan wawancara) dijumlahkan, kemudian dikalikan dengan bobot keseluruhan SKB sebesar 60%.

Total : SKD 40%+SKB 60%

27.4+26.43=53.83

  • Jadi, nilai akhir yang anda dapatkan yaitu 53.83.

Itulah cara menghitung nilai SKD dan SKB CPNS 2024. Mengetahui cara menghitung nilai tes sangat penting agar peserta bisa mempersiapkan diri dengan lebih baik.