HAIJAKARTA.ID – Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta dari jalur independen, Kun Wardana Abyoto, menekankan agar anak-anak tak diberi PR atau pekerjaan rumah demi memaksimalkan masa golden age atau periode emas dalam perkembangan mereka.
“Saya pikir itu memberatkan ya, memberikan PR kepada anak-anak di masa golden age membuat mereka tidak kreatif dan inovatif,” ujar Kun saat bertemu Komunitas Independen di Jakarta Barat, Rabu (12/9/2024).
Kun menambahkan bahwa golden age, yang terjadi pada rentang usia 0-7 tahun, adalah momen penting bagi perkembangan jiwa anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.
Ia menekankan pentingnya memberikan ruang bagi anak-anak untuk bebas berkreasi dan mengembangkan imajinasi mereka.
Pentingnya Imajinasi dan Kreativitas
Kun mengungkapkan bahwa anak-anak yang dibebaskan dari PR akan lebih riang di sekolah dan tidak terbebani oleh tekanan akademis di rumah.
Hal ini penting agar anak-anak tidak mengalami stres yang bisa memengaruhi perkembangan psikologis mereka.
“Dengan berimajinasi anak akan terhindar dari stres. Oleh karena itu, imajinasi lebih penting daripada pengetahuan untuk mereka,” tambahnya.
Melalui pendekatan ini, Kun berharap anak-anak dapat menjadi kreatif, inovatif, dan mampu saling mendukung serta bergotong royong, yang merupakan nilai-nilai penting untuk membangun masa depan Indonesia, khususnya Jakarta.
Program “Selamatkan Jiwa” untuk Jakarta
Kun Wardana bersama pasangannya, Dharma Pongrekun, yang maju sebagai calon independen dalam Pilkada DKI Jakarta 2024, mengusung program “Selamatkan Jiwa”.
Program ini menekankan pemerataan kesejahteraan rakyat dan pendidikan sebagai salah satu fokus utama mereka.
Pasangan ini merupakan kontestan ketiga yang mendaftar ke KPU Provinsi DKI Jakarta, setelah pasangan Pramono Anung-Rano Karno dan Ridwan Kamil-Suswono.
Dengan pendekatan ini, Kun berharap pendidikan anak-anak di Jakarta bisa lebih berfokus pada pengembangan kreativitas tanpa beban akademis yang berlebihan.