sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID- Potret siswa SMPN 60 Bandung terpaksa belajar di atas terpal, apa yang jadi penyebabnya?

Pengamat Pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof. Cecep Darmawan, mengungkapkan kekhawatirannya terkait kondisi siswa SMPN 60 Kota Bandung yang terpaksa belajar di luar kelas dengan alas terpal.

Menurutnya, ini mencerminkan perencanaan pendidikan yang tidak matang. Sekolah tersebut merupakan sekolah perintis yang belum memiliki gedung sendiri.

Hal itu menyebabkan proses belajar mengajar harus meminjam ruang di SDN Ciburuy dan sebagian siswa belajar di luar ruangan.

Kondisi Ini Menunjukan Kelemahan Birokrasi Pemerintah

Cecep menilai bahwa kondisi ini menunjukkan adanya kelemahan dalam birokrasi Dinas Pendidikan Kota Bandung.

Ia menekankan bahwa DPRD perlu segera bersuara agar kondisi siswa yang belajar di luar ruangan ini dapat segera diatasi.

Menurutnya, seharusnya sejak awal pemerintah kota mencari solusi untuk memastikan semua siswa, baik SD maupun SMP, dapat ditampung dengan layak di satu lokasi.

Cecep merasa banyak sekolah lain yang seharusnya bisa digunakan daripada membiarkan situasi menjadi setengah-setengah seperti saat ini.

Cecep juga menyarankan agar sebelum sebuah sekolah perintis seperti SMPN 60 dibuka, perlu ada persiapan fasilitas yang memadai.

Ia mengkritik solusi menggunakan terpal sebagai alas dan meminta alternatif lain, seperti berbagi ruang dengan sekolah lain atau bahkan menyewa tempat, jika gedung permanen belum tersedia.

Kondisi Ini Tidak Layak dan Perlu Segera Perbaikan

Menurutnya, kondisi ini tidak layak dan perlu segera diperbaiki. Lebih lanjut, Cecep menambahkan bahwa Dinas Pendidikan Kota Bandung seharusnya merencanakan anggaran dengan lebih baik sebelum membuka sekolah baru.

Jika anggaran belum mencukupi, menurutnya, kerjasama dengan berbagai instansi bisa menjadi solusi.

Ia juga menyarankan agar sekolah-sekolah yang tidak digunakan pada siang hari, seperti SMA atau kampus, dapat dimanfaatkan oleh siswa SMP, meskipun kewenangan SMA ada di Pemprov Jabar.

Kerjasama dengan pemerintah provinsi juga bisa menjadi jalan keluar untuk mengatasi masalah ini.

Cecep merasa prihatin dengan kondisi siswa SMPN 60, meskipun sekolah itu berstatus perintis. Ia menekankan bahwa sekolah perintis seharusnya diberi fasilitas yang baik, bukan seadanya, sehingga siswa tidak perlu belajar dengan kondisi yang tidak layak.

Perlunya Perbaikan Manajemen Pendidikan Kota Bandung

Menurutnya, ini adalah bukti perlunya perbaikan manajemen pendidikan di Kota Bandung.

Akhirnya, Cecep berharap agar Pj Wali Kota Bandung dan Kepala Dinas Pendidikan segera merespons situasi ini dan mengambil langkah cepat untuk memperbaiki kondisi sekolah tersebut.

Menurutnya, hal ini memalukan bagi warga Bandung, meskipun status sekolahnya masih perintis, karena sudah seharusnya mereka diperlakukan dengan fasilitas yang layak.