sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Universitas Tarumanegara membantah adanya dugaan perundungan mahasiswi Untar tewas di kampus dengan cara melompat dari lantai 6B salah satu gedung kampus pada Senin (6/10/2024).

Diketahui mahasiswi Universitas Tarumanegara (Untar) yang melompat dari gedung tinggi ini berinisial E (18).

Kepala Kantor Humas Untar, Paula T. Anggarina, menegaskan bahwa kasus ini tidak terkait dengan perundungan di lingkungan kampus.

“Setelah berkomunikasi dengan fakultas tempat almarhum berasal, kami pastikan tidak ada kasus perundungan yang terjadi. Di Untar, tidak ada lagi kegiatan Ospek (Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus) yang berpotensi menimbulkan perundungan,” jelas Paula dalam pernyataannya.

Menurut Paula, pengenalan kampus yang dilakukan bagi mahasiswa baru, termasuk korban, lebih berfokus pada pemberian materi edukatif seperti bela negara dan kesehatan mental.

Dia menegaskan bahwa kegiatan tersebut tidak bersifat intimidatif atau memicu tekanan terhadap mahasiswa.

“Tidak ada kegiatan yang berhubungan dengan perundungan. Kami pastikan seluruh kegiatan orientasi di kampus dilakukan dengan pendekatan yang positif,” tambahnya.

Paula juga menepis rumor yang menyebutkan bahwa korban mengalami masalah terkait skripsi sehingga memicu tindakan nekat tersebut.

Dia menjelaskan bahwa E adalah mahasiswa baru yang baru bergabung pada pertengahan Agustus 2024, sehingga isu tentang masalah skripsi atau proposal yang ditolak tidak relevan.

“Ini bukan kasus mahasiswa yang skripsi. Korban adalah mahasiswa baru angkatan 2024, jadi tudingan ini tidak berdasar,” tegas Paula.

Sementara itu, pihak kampus berjanji untuk bekerja sama penuh dengan pihak kepolisian dalam menyelidiki penyebab di balik tragedi ini. Paula menyatakan bahwa pihak kampus menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada kepolisian untuk diusut lebih lanjut.

Kapolsek Grogol Petamburan, Kompol Hafiz Gumilang, yang menangani kasus ini, mengatakan bahwa pihaknya masih mendalami motif di balik kejadian tragis tersebut.

“Kami akan meminta keterangan dari pihak kampus dan teman-teman korban untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait motifnya,” ujar Hafiz.

Hingga saat ini, pihak keluarga korban belum memberikan petunjuk yang mengarah pada adanya tekanan atau depresi yang dialami oleh korban. “Keluarga menyatakan bahwa korban tidak menunjukkan tanda-tanda depresi atau tekanan sebelum kejadian,” tambah Hafiz.

Polisi terus menyelidiki kasus ini untuk memastikan motif di balik tindakan korban yang mengejutkan banyak pihak.