sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID- Dosen dan Mahasiswa terlibat adu jotos di Universitas Muhammadiyah Maumere!

Pada 10 Oktober 2024, terjadi keributan di Universitas Muhammadiyah Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang melibatkan seorang dosen, tenaga pendidikan, dan sekelompok mahasiswa.

Insiden ini bermula dari aksi protes yang dilakukan oleh mahasiswa di Gedung Rektorat universitas tersebut.

Pihak Kampus Melarang Sebagian Mahasiswa Mengikuti Perkuliahan

Mereka memprotes keputusan pihak universitas yang melarang sebagian mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan.

Larangan ini diberlakukan karena para mahasiswa tersebut mengikuti kegiatan pengkaderan organisasi selama tiga hari, yang dianggap oleh pihak kampus sebagai alasan cukup untuk tidak mengizinkan mereka masuk kelas.

Aksi unjuk rasa ini awalnya berlangsung damai, dengan para mahasiswa berdialog langsung dengan rektor Universitas Muhammadiyah Maumere.

Namun, suasana mulai memanas ketika seorang tenaga pendidikan yang tampaknya merasa tersinggung atau tidak menerima protes yang dilakukan, tiba-tiba berlari ke arah para mahasiswa dan memukul salah satu dari mereka.

Serangan tersebut memicu kericuhan yang lebih besar, di mana dosen dan tenaga pendidikan lainnya juga terlibat dalam adu jotos dengan para mahasiswa yang tengah melakukan aksi.

Situasi Berubah Jadi Bentrok Fisik Antar Kedua Pihak

Situasi ini dengan cepat berubah menjadi bentrokan fisik antara kedua pihak, menciptakan suasana yang kacau di lingkungan kampus.

Massa aksi yang sebelumnya berdialog dengan rektor menjadi terlibat dalam pertengkaran fisik dengan tenaga pendidik dan dosen, memperparah situasi yang sudah tegang.

Bentrokan ini terjadi di tengah dialog terkait keputusan kontroversial universitas yang dinilai para mahasiswa tidak adil dan membatasi hak mereka untuk mengikuti perkuliahan.

Pasca kericuhan tersebut pihak universitas tidak tinggal diam dengan segera mengambil tindakan dengan menggelar upaya mediasi untuk menenangkan situasi dan mencari solusi bagi kedua belah pihak yang terlibat.

Mediasi ini dilakukan untuk mendamaikan dosen, tenaga pendidikan, dan mahasiswa yang terlibat dalam konflik.

Dalam mediasi tersebut, berbagai pihak yang terlibat dalam keributan akhirnya bisa mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan masalah tanpa perlu melanjutkan konflik lebih lanjut.

Upaya Mediasi Berhasil Dilakukan

Pada akhirnya, upaya mediasi yang dilakukan oleh universitas berhasil membuahkan hasil yang positif.

Kedua belah pihak, baik dosen, tenaga pendidikan, maupun mahasiswa yang semula terlibat dalam keributan, akhirnya menyatakan kesediaan mereka untuk berdamai dan mengakhiri perselisihan.

Dengan langkah ini, suasana di kampus Universitas Muhammadiyah Maumere diharapkan kembali kondusif dan kegiatan akademik bisa dilanjutkan tanpa hambatan lebih lanjut.

Peristiwa ini menunjukkan betapa sensitifnya situasi di lingkungan pendidikan, terutama ketika pihak mahasiswa merasa hak-hak mereka dibatasi.

Langkah mediasi yang ditempuh oleh pihak universitas menjadi contoh penyelesaian konflik yang baik, di mana permasalahan bisa diselesaikan tanpa harus berlarut-larut dalam kekerasan atau kerusuhan yang lebih besar.