sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Berapa jumlah anggota BRICS 2024. Setelah ramai Indonesia turut menghadiri KTT BRICS yang dilaksanakan di Kazan, Rusia.

Kelompok ini berpeluang membuka pintu bagi kolaborasi yang lebih besar lagi. Terutama dalam bidang perdagangan, investasi, pembangunan infrastruktur dan juga penyelarasan politik.

Langkah tersebut merupakan bagian dari strategi BRICS untuk dapat mendiversifikasi pengaruhnya di luar lima anggota aslinya.

Serta langkah ini juga untuk dapat menciptakan kerangka ekonomi global yang lebih kuat lagi. Setiap tahunnya BRICS akan membahas isu-isu penting terkait kerja sama politik dan keamanan, kerja sama keuangan dan ekonomi, serta kerja sama budaya dan antar masyarakat.

Anggota BRICS 2024

Saat ini anggota BRICS telah mencakup 10 negara, terhitung pada 1 Januari 2024. Kemudian 5 negara resmi kembali bergabung sebagai anggota penuh.

Untuk sekarang anggota resmi BRICS meliputi Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Selain daripada anggota penuh tersebut, BRICS juga menjalin hubungan antara negara lain sebagai mitranya. Pada KTT ke 16, BRICS telah resmi menambahkan 13 negara baru dalam aliansi mitra mereka.

Negara mitra BRICS tersebut adalah Aljazair, Belarus, Bolivia, Cuba, Indonesia, Kazakhstan, Malaysia, Nigeria, Thailand, Turki, Uganda, Uzbekistan, dan Vietnam.

Penambahan dari negara baru ini termasuk dengan Indonesia sebagai negara mitra. Ini guna memperluas pengaruh dan jangkauan globalnya.

Mitra BRICS nantinya hanya diperbolehkan terlibat dan berpartisipasi secara selektif dalam urusan BRICS.

Negara tersebut nanti akan tetap menjadi peserta dalam inisiatif internasional lainnya. Namun tanpa komitmen penuh terhadap blok tersebut.

Mitra BRICS yang baru, memiliki potensi untuk menjadi anggota penuh di masa mendatang. Tetapi mereka tidak langsung dilantik karena alasan-alasan tertentu.

Tujuan Perluasan Anggota

Adanya perluasan tersebut sebagai langkah meningkatnya kebutuhan akan alternatif bagi lembaga-lembaga yang didominasi Barat.

Hal ini seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia.

Ekspansi ini sebagai tanda untuk menuju ke babak baru bagi BRICS. Sebagai upaya untuk terus membangun tatanan global yang lebih baik lagi.

Komitmen tersebut untuk menciptakan dunia multipolar yang tidak hanya menguntungkan negara Barat. Tetapi untuk menguntungkan semua kawasan yang ada.