655 Pengidap HIV di Jakarta Selatan Dapat Pengobatan ARV, Fokus Targetkan Eliminasi Tahun 2030
HAIJAKARTA.ID – Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan kini telah menangani sebanyak 655 orang pengidap HIV melalui terapi Antiretroviral (ARV).
Upaya ini dilakukan sebagai langkah untuk menghambat pertumbuhan virus serta meningkatkan kualitas hidup para penderita.
“Sudah didata dan ditemukan sekitar 655 pengidap HIV di Jakarta Selatan akan mendapatkan pengobatan ARV,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, Yudi Dimyati, Jumat (8/11/2024).
Pada 2024, telah dilakukan skrining HIV di berbagai fasilitas kesehatan di Jakarta Selatan, dengan total 73.048 orang diperiksa.
Dari jumlah tersebut, ditemukan 855 kasus baru positif HIV, dan 655 orang di antaranya kini tengah menjalani pengobatan ARV.
Terobosan Layanan HIV di Puskesmas Mampang Prapatan
Sebagai bagian dari inovasi layanan, Puskesmas Mampang Prapatan memperkenalkan layanan Self Test HIV-AIDS (SETIA) untuk memudahkan masyarakat dalam memeriksa status HIV secara mandiri.
Inovasi ini bertujuan menjangkau populasi kunci dengan memberi kemudahan dan menjaga privasi, sehingga masyarakat lebih tertarik untuk melakukan tes secara dini.
“Layanan SETIA ini bersifat pribadi. Cara menggunakannya pun mudah dan bisa kapan saja,” jelas Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Puskesmas Mampang Prapatan, Pratama Kurnia Dewi.
Inovasi lainnya adalah TERATAI, yang menyasar optimalisasi pengendalian HIV melalui edukasi, pengingat minum obat, serta pengingat pemeriksaan laboratorium.
Inovasi ini bertujuan memastikan bahwa ODHIV (Orang dengan HIV) mendapatkan pengobatan ARV tepat waktu dan mencapai viral suppression, sehingga infeksi HIV lebih terkendali.
Melalui berbagai inovasi seperti SETIA dan TERATAI, Pemerintah Jakarta Selatan berharap mencapai target eliminasi HIV-AIDS pada 2030.
Target ini merupakan bagian dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dalam mengakhiri epidemi HIV-AIDS di Indonesia.
Apa itu Pengobatan ARV?
Pengobatan Antiretroviral (ARV) adalah terapi yang digunakan untuk mengendalikan infeksi HIV pada penderita.
ARV bekerja dengan cara menekan perkembangan virus HIV di dalam tubuh, sehingga jumlah virus (viral load) dalam darah menurun.
Tujuan utama dari terapi ARV adalah untuk menjaga sistem kekebalan tubuh penderita tetap kuat, mencegah perkembangan AIDS, dan menurunkan risiko infeksi tambahan yang disebut infeksi oportunistik.