Panas! Orang Tua Protes Aturan Warna Sepatu di Pontianak, Warganet Pertanyakan Kualitas Sekolah

HAIJAKARTA. ID – Sebuah insiden mencuri perhatian publik di media sosial dikarenakan adanya orang tua protes aturan warna sepatu di Pontianak.
Aksi ini terekam dalam sebuah video yang telah ditonton oleh ribuan masyarakat.
Orang tua murid tersebut menyampaikan keberatannya terhadap aturan penggunaan sepatu hitam di SMK Immanuel Pontianak.
Video perdebatan ini beredar luas di berbagai platform media sosial dan menarik banyak komentar dari warganet.
Awal Mula Perdebatan Orang Tua Protes Aturan Warna Sepatu di Pontianak
Dalam video yang tersebar, terdengar suara orang tua siswa yang dengan lantang mempertanyakan alasan guru mempermasalahkan warna sepatu anaknya.
Kejadian ini bermula ketika guru menyatakan bahwa sepatu yang digunakan siswa tersebut tidak sepenuhnya berwarna hitam.
Sepatu yang menjadi pokok perdebatan ini diketahui telah digunakan siswa sejak kelas X, dan kini siswa tersebut sudah duduk di kelas XII. Hal ini yang kemudian menjadi dasar orang tua siswa mempertanyakan kebijakan sekolah.
“Bapak terlalu mengada-ada. Jelas sepatu ini sudah dipakai dari kelas 10, kenapa di kelas 11 baru sekarang dipermasalahkan, Pak?” ujar orang tua siswa dengan nada protes, dikutip dari unggahan Instagram @senayanid, Sabtu (15/2/2025).
Penjelasan Guru dan Reaksi Orang Tua
Menanggapi pernyataan tersebut, sang guru menjelaskan bahwa sepatu tersebut memang memiliki bagian berwarna putih pada logo merek, sehingga tidak sepenuhnya berwarna hitam.
Namun, penjelasan itu tampaknya tidak dapat diterima oleh orang tua siswa.
“Ini logonya tidak berwarna hitam, Pak. Kami baru tahu warna sepatu ini sekarang, makanya dari kami baru kasih tahu Bapak,” balas 2 oknum guru tersebut.
Perdebatan semakin memanas, karena orang tua siswa bersikeras bahwa logo kecil berwarna putih tidak seharusnya menjadi permasalahan utama.
Video viral ini pun memicu banyak perbincangan di media sosial.
Warganet Geram
Kejadian ini menarik berbagai tanggapan dari warganet. Banyak yang menganggap masalah ini terlalu sepele untuk dipermasalahkan oleh pihak sekolah.
“Cuma gara-gara sepatu, jadi ribut. Sudah jelas warna hitam, cuma ada logonya. Semua sepatu pasti punya logo, tidak semuanya bisa full hitam,” komentar seorang warganet.
“Kalau begitu, lebih baik gurunya negosiasi langsung dengan pabrik sepatu supaya logonya dibuat hitam juga,” sahut warganet lainnya.
Kejadian ini menjadi perbincangan hangat, di mana sebagian mendukung aturan sekolah, sementara yang lain merasa kebijakan tersebut terlalu kaku dan kurang fleksibel.
“Sekarang jaman sulit, anak murid butuh pintarnya bukan atributnya,” tulis akun @yamintinango
“Ini seperti oknum sekolah yg punya tender dengan merk sendiri, murid hrs beli disekolah agar guru dapat komisi dr penjualan,” tulis @mypassioninlove
“Itu merknya saja Pak. Kecil juga logonya. Kalau sepatunya ya sudah jelas itu hitam, Pak,” kata @madamemanfred
“Mengapa pegawai lain tidak ada yg menetralisir menenangkan, seperti hilang empati pada tenaga pendidik,” ucap @norahutabarat