sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA. ID – Rokhyat, seorang seniman yang dikenal kritis terhadap isu sosial, kembali mencuri perhatian publik lewat lukisannya berjudul Tikus dalam Garuda.

Karya ini bukan sekadar seni visual, melainkan sindiran tajam terhadap realitas Indonesia saat ini.

Burung Garuda, lambang kebanggaan bangsa, tergambar dikuasai oleh tikus-tikus rakus yang merepresentasikan koruptor, penguasa serakah, hingga masyarakat yang kehilangan nurani.

Makna Rahasia di Balik Lukisan Tikus dalam Garuda

Dalam lukisan tersebut, Rokhyat menggambarkan bagaimana tikus-tikus dalam birokrasi bukan hanya mencari makan, tetapi memperbesar perut mereka dengan keserakahan.

Jabatan yang seharusnya menjadi amanah justru dijadikan alat untuk memperkaya diri.

“Saya ingin masyarakat melihat bahwa kerusakan sistem bukan hanya dari atas, tapi juga dari bawah,” ujar Rokhyat saat diwawancarai.

Fenomena Korupsi yang Tak Pernah Padam

Tak jarang publik bertanya, “Mengapa pejabat dengan gaji ratusan juta masih mencuri?”

Pertanyaan ini menjadi cerminan ironi yang dituangkan Rokhyat dalam lukisannya.

Ketamakan telah menjadi lingkaran yang sulit diputus, menjadikan korupsi sebagai penyakit menahun yang terus menggerogoti bangsa.

Respons Publik dan Dunia Seni

Tak butuh waktu lama, karya ini menjadi viral di media sosial.

Banyak netizen yang memuji keberanian Rokhyat mengkritik realitas pahit ini.

“Good job,” tulis akun @lv_bali_real

“Keren cara penyampaiannya,” kata @mamaklany

“Sangat mewakili,” tambah @p_sujaya

Namun, ada juga yang menganggap lukisan ini terlalu provokatif.

“Jangan salahkan pemerintah terus, dulu kan dipilih rakyat,” ucap @ronald_sampe.

Meski menuai pro dan kontra, tak dapat dipungkiri bahwa “Tikus dalam Burung Garuda” berhasil membuka ruang diskusi publik mengenai moralitas pejabat dan kondisi sosial Indonesia.