Oknum Dokter Kandungan Lecehkan Pasien Saat USG di Garut, Polisi Lakukan Pengecekan CCTV

HAIJAKARTA.ID – Seorang oknum dokter kandungan lecehkan pasien saat USG di Garut menjadi sorotan publik usai videonya tersebar luas.
Diketahui oknum dokter kandungan ini berinisial DR bekerja di sebuah klinik swasta di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Kronologi Oknum Dokter Kandungan Lecehkan Pasien Saat USG di Garut
Peristiwa ini mencuat ke publik setelah korban, wanita berusia 27 tahun berinisial AN, melaporkannya ke kepolisian.
Menurut pengakuan AN, kejadian bermula saat ia menjalani pemeriksaan kehamilan rutin pada awal April 2025.
Pemeriksaan dilakukan oleh DR yang dikenal telah lama praktik di wilayah tersebut.
Pada awalnya, suasana pemeriksaan terasa normal, namun AN mulai merasa tidak nyaman ketika sang dokter diduga menyentuh area tubuh yang tak seharusnya disentuh dalam prosedur medis tersebut.
“Saya Langsung Merasa Ada yang Tidak Wajar, ” ujar AN menceritakan bahwa tindakan yang dilakukan oleh DR terasa di luar batas.
“Saat proses USG, saya merasa ada perlakuan yang tidak sepatutnya dilakukan oleh dokter. Sentuhan tersebut tidak berkaitan dengan pemeriksaan. Saya langsung merasa trauma,” ungkapnya kepada wartawan.
Usai kejadian, AN sempat mengalami tekanan psikologis sebelum akhirnya memberanikan diri untuk membuat laporan resmi ke Polres Garut pada 10 April 2025.
Polisi dan IDI Garut Turun Tangan
Kapolres Garut, AKBP Dedi Kusuma, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari korban. Ia menegaskan bahwa penyelidikan sedang dilakukan dengan memanggil saksi-saksi serta pihak terkait, termasuk manajemen klinik tempat DR bertugas.
“Proses pendalaman sedang berlangsung. Kami akan memastikan bahwa penanganan dilakukan sesuai hukum yang berlaku,” kata AKBP Dedi.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Garut juga merespons dengan serius kasus dugaan pelecehan ini.
Ketua IDI Garut menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi internal terhadap tindakan DR. Bila ditemukan pelanggaran kode etik, maka sanksi tegas akan diberikan.
Muncul Pengakuan Korban Lain
Selain AN, korban lain berinisial Z juga muncul ke publik dan membagikan kisah serupa.
Z mengatakan bahwa pada 2023 ia menjalani pemeriksaan alat kontrasepsi ayudi dengan DR. Namun tanpa persetujuannya, DR justru melakukan tindakan kuret.
Z mengungkapkan bahwa dirinya baru diberitahu oleh DR setelah prosedur selesai.
“Saya sempat heran karena sakitnya sangat luar biasa. Saat saya tanya, dokter itu bilang ternyata tadi juga dilakukan kuret,” ucapnya.
Menurut Z, saat itu dokter hanya memberikan bius lokal tanpa ada penjelasan sebelumnya tentang prosedur yang akan dilakukan.
Pengalaman ini membuat Z merasa tidak dihargai haknya sebagai pasien.
Klinik Belum Beri Keterangan Resmi
Hingga saat ini, pihak klinik tempat DR bekerja belum mengeluarkan pernyataan resmi. Namun mereka menyatakan bersedia bekerja sama dengan kepolisian dalam proses penyelidikan yang sedang berjalan.
Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat, terutama perempuan yang tengah menjalani pemeriksaan kehamilan atau prosedur medis sensitif lainnya.
Pakar kesehatan menyarankan agar pasien tidak datang sendirian saat pemeriksaan berlangsung.
Meski kasus seperti ini bisa terjadi karena ulah oknum, kewaspadaan tetap penting untuk meminimalkan risiko.