sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Raden Ajeng Kartini dikenal luas sebagai pelopor emansipasi perempuan di Indonesia.

Namun tak banyak yang tahu bahwa gagasan-gagasannya tak hanya tertuang dalam buku, melainkan juga dalam bentuk korespondensi dengan para sahabat pena dari berbagai latar belakang.

Melalui surat-menyurat itulah, Kartini menumpahkan isi hatinya, membicarakan keresahan, impian, hingga cita-cita tentang kesetaraan.

Berdasarkan berbagai literatur seperti Habis Gelap Terbitlah Terang, Kartini: Sebuah Biografi karya Sitisoemandari Soeroto, serta Pikiran Kartini karya Krisnina Maharani A. Tandjung, terungkap bahwa terdapat enam sosok penting yang menjadi sahabat pena Kartini.

Enam Sahabat Pena Kartini yang Paling Berpengaruh

1. Estella “Stella” Zeehandelaar

Stella merupakan feminis Belanda keturunan Yahudi yang aktif dalam isu-isu sosial dan politik.

Perkenalan dengan Kartini bermula dari majalah De Hollandsche Lelie pada 8 April 1899. Mereka saling bertukar gagasan soal perempuan, pendidikan, dan kebebasan berpikir.

Stella juga dikenal sebagai penulis dan politisi Partai Sosialis Belanda.

2. Pieter Sijthoff, Presiden Jepara

Pieter adalah pejabat tinggi di Jepara antara tahun 1894–1899. Ia berperan besar dalam membukakan jalan Kartini untuk mengakses dunia luar. Ia pun menjadi jembatan antara Kartini dan berbagai tokoh penting Hindia Belanda.

3. Hendri Hubertus Van Kol

Van Kol adalah seorang insinyur yang lama bekerja di Jawa. Pada 1902, ia melakukan studi mendalam tentang kondisi sosial dan ekonomi Hindia Belanda.

Lewat surat-menyurat dengannya, Kartini kerap menyampaikan pandangan kritisnya terhadap ketimpangan sosial dan sistem kolonial.

4. Rosa Manuela Abendanon-Mandri

Rosa adalah istri dari Jacques Henrij Abendanon, pejabat penting di Departemen Pendidikan, Agama, dan Industri Hindia Belanda.

Rosa dianggap Kartini sebagai figur ibu, tempatnya bercerita tentang kegelisahan dan harapannya.

Jacques Henrij-lah yang kemudian menghimpun surat-surat Kartini menjadi buku Door Duisternis tot Licht atau Habis Gelap Terbitlah Terang.

5. Marie Ovink-Soer

Marie adalah istri Asisten Residen Jepara. Melalui pertemuan dengan Marie, Kartini dan adik-adiknya mulai mengenal budaya Barat lebih dalam.

Dalam relasinya dengan Marie, Kartini merasa lebih bebas menyuarakan ide dan visinya yang progresif.

6. Hilda Gerarda De Booy-Boissevain

Hilda merupakan istri Hendrik de Booy, ajudan Gubernur Jenderal Rooseboom.

Ia mulai bersurat dengan Kartini setelah pertemuan mereka di Bogor.

Hilda menjadi salah satu figur penting yang membuka jalan diskusi Kartini mengenai masa depan perempuan Jawa.

Surat-Surat yang Mengubah Sejarah

Melalui korespondensi yang begitu intens dan terbuka, sahabat pena Kartini tak hanya menjadi pendengar, tapi juga saksi tumbuhnya semangat perubahan dari seorang perempuan Jawa.

Surat-surat tersebut kemudian menjadi fondasi kuat bagi perjuangan emansipasi yang dikenang hingga kini.