sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID- Siapa sangka, koin logam yang dulunya mungkin dianggap tak bernilai kini menjelma menjadi barang koleksi bernilai tinggi yang diburu para kolektor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Salah satu contohnya adalah koin kuno bergambar burung Kepodang yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.

Meskipun dicetak pada tahun 1992, koin ini kini menjadi salah satu barang koleksi yang paling diminati di kalangan pecinta numismatik.

Bahkan, nilai jualnya bisa mencapai hingga Rp30 juta per keping, tergantung pada kondisi dan kelengkapannya.

Ciri Unik dan Nilai Budaya dari Koin Kuno Burung Kepodang Tahun 1992

Koin yang dikenal sebagai “Koin Kepodang” ini memiliki tampilan yang sangat khas dan kaya akan nilai artistik.

Pada bagian depan koin, terdapat gambar burung kepodang, yang dikenal sebagai burung eksotis dengan bulu berwarna kuning mencolok serta suara yang indah.

Dalam budaya masyarakat Jawa, burung kepodang memiliki simbolisme yang dalam, melambangkan keharmonisan hidup, kemakmuran, dan keindahan estetika.

Sementara itu, di sisi belakang koin ini terukir motif ornamen khas Indonesia yang mempertegas nilai-nilai keindonesiaan serta identitas budaya Nusantara.

Kombinasi antara nilai seni, makna simbolis, dan kualitas cetakan yang presisi membuat koin ini tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga bernilai sejarah tinggi.

Diburu Kolektor Internasional, dari Asia hingga Eropa

Meski berasal dari Indonesia, koin Kepodang justru banyak dicari oleh kolektor dari mancanegara. Permintaan tinggi datang dari negara-negara seperti Jepang, Jerman, Inggris, Singapura, hingga Hong Kong.

Di berbagai forum numismatik internasional dan platform lelang online, koin ini kerap menjadi topik perbincangan hangat dan rebutan para kolektor elit.

Menurut Daniel Hartanto, seorang ahli numismatik sekaligus pedagang koin kuno senior yang berbasis di Jakarta, nilai koin ini meningkat bukan semata karena kelangkaannya.

la menyebutkan bahwa faktor tren global dan narasi budaya yang kuat turut berperan dalam mendongkrak harga.

“Kolektor global kini mulai melirik koin-koin dari Asia yang memiliki cerita budaya yang kuat.

Koin Kepodang ini sangat memenuhi kriteria tersebut: desain yang indah, makna filosofis, dan jumlah cetakan yang terbatas,” ujarnya.

Harga Meroket, Cocok Jadi Investasi Alternatif

Di pasar domestik, harga koin ini cukup bervariasi tergantung dari kondisi dan kelengkapannya. Untuk koin dalam kondisi biasa, harganya bisa mulai dari Rp500.000.

Namun, untuk koin dalam kondisi sangat baik atau mendekati sempurna, tidak tergores, serta dilengkapi dengan sertifikat keaslian dan kemasan asli, harga jualnya bisa melonjak hingga Rp25 juta hingga Rp30 juta.

Beberapa faktor yang memengaruhi nilai jual koin Kepodang antara lain:

  • Tingkat keausan atau kondisi fisik koin (grade)
  • Keaslian cetakan dan bukti autentik
  • Kelangkaan di pasaran
  • Kelengkapan kemasan dan dokumen pendukung seperti sertifikat asli

Karena lonjakan harga yang signifikan ini, banyak masyarakat mulai melirik koin Kepodang sebagai bentuk investasi alternatif.

Apalagi di tengah meningkatnya tren koleksi barang antik dan benda-benda bersejarah.

Bukan Sekadar Koleksi Namun Jadi Warisan Sejarah

Bagi sebagian orang, koin ini mungkin hanya sekadar barang kuno atau hiasan koleksi. Namun, bagi pecinta budaya dan sejarah, koin Kepodang menyimpan nilai historis dan identitas bangsa.

Desain dan filosofi di balik koin ini menjadi bukti bahwa benda-benda kecil pun bisa memiliki makna yang besar dan dalam.

Koin ini menjadi simbol warisan budaya yang perlu dijaga dan dilestarikan oleh generasi masa kini.

Jika Anda masih memiliki koin edisi 1992 bergambar burung kepodang ini, terlebih jika dalam kondisi baik, sebaiknya simpan dan rawatlah dengan baik.

Siapa tahu, benda yang dulu dianggap biasa dan hanya tersimpan di laci bisa menjadi aset berharga yang bernilai puluhan juta rupiah di masa depan.