Aksi Syahrini Pamer Penghargaan UNESCO di Cannes 2025 Jadi Sorotan Netizen, Begini Faktanya!

Festival Film Cannes 2025 tak hanya menjadi panggung bagi sineas dunia, tetapi juga menarik perhatian publik Indonesia setelah penyanyi kondang Syahrini menerima Global Cultural Impact Award.
Dengan mengenakan busana mewah dan indah, Syahrini nampak menyapa para wartawan dan berfoto dalam event tersebut.
Syahrini Pamer Penghargaan UNESCO di Cannes 2025
Penghargaan tersebut diserahkan pada 14 Mei 2025 dalam sebuah gala dinner mewah di Grand Salon Ballroom, Carlton Hotel, Prancis.
Namun, penghargaan Syahrini ini justru memicu polemik di tanah air. Pasalnya, penghargaan tersebut diklaim berkaitan dengan UNESCO, meski sebenarnya diserahkan oleh organisasi bernama The United Society Council.
Klaim Terkait UNESCO, Netizen Pertanyakan Keaslian Penghargaan
Dalam unggahan di Instagram pribadinya, Syahrini menyatakan bahwa penghargaan itu diberikan oleh UNESCO melalui program Listen to Her Parole.
Ia juga menyebut acara tersebut sebagai ajang apresiasi tingkat dunia yang mengakui kontribusinya dalam kegiatan sosial dan pelestarian budaya.
“Saya datang ke Cannes untuk menerima penghargaan bergengsi dari UNESCO melalui platform Listen to Her Parole,” tulis Syahrini dalam keterangan video Instagram-nya pada 16 Mei 2025.
Namun, pernyataan ini kemudian dimentahkan oleh pihak UNESCO. Melalui siaran pers resmi yang dikeluarkan UNESCO Jakarta pada 22 Mei 2025, mereka menegaskan tidak terlibat dalam penghargaan tersebut.
“UNESCO tidak ada kaitan dengan pemberian penghargaan di Cannes itu. Meskipun terdapat pihak yang merupakan UNESCO Artist for Peace, itu tidak berarti acara tersebut menjadi bagian dari kegiatan resmi kami,” tegas perwakilan UNESCO dalam keterangannya.
Alasan Syahrini Diganjar Penghargaan
Terlepas dari kontroversi soal lembaga pemberi penghargaan, Syahrini tetap diapresiasi atas kiprahnya di bidang sosial. Ketua The United Society Council, Jessica Chaijyaya, menyebut Syahrini sebagai figur selebritas yang mampu menginspirasi lewat aksi kemanusiaan.
“Syahrini adalah contoh nyata bagaimana ketenaran bisa digunakan untuk dampak positif,” ujar Jessica.
Ia merinci sejumlah inisiatif seperti pendirian panti asuhan, beasiswa, kampanye donor darah, dan klinik keliling sebagai kontribusi nyata Syahrini bagi masyarakat.
Pro Kontra di Media Sosial
Meski banyak yang memuji, pro-kontra mencuat di media sosial.
Sejumlah netizen mempertanyakan keabsahan penghargaan dan menilai penggunaan nama UNESCO sebagai bentuk penyesatan publik.
Di sisi lain, sebagian penggemar membela Syahrini dan menilai penghargaan tersebut tetap layak didapatkan karena kontribusinya di luar dunia hiburan.
Hingga artikel ini ditulis, Syahrini belum memberikan klarifikasi lebih lanjut terkait bantahan UNESCO.
Perdebatan pun terus bergulir, mempertegas pentingnya transparansi dalam penyampaian informasi publik, terlebih dari figur publik ternama.