Sinopsis Film Horor Pernikahan Arwah (The Butterfly House), Gaya Sinematik Tegang dengan Kekayaan Budaya Tionghoa!

HAIJAKARTA.ID- Sinopsis film horor Pernikahan Arwah (The Butterfly House) pada tanggal 3 Juli 2025.
Karya ini merupakan kolaborasi dari sutradara kawakan Paul Agusta yang dikenal dengan gaya sinematiknya yang tegang, serta naskah yang ditulis jeli oleh Ario Sasongko dan Aldo Swastia.
Film berdurasi ±110 menit ini menawarkan sensasi menegangkan yang berpadu dengan kekayaan budaya Tionghoa, menyingkap rahasia keluarga, dan ketegangan batin para tokohnya.
Latar Belakang Produksi
1. Visi Sutradara
Paul Agusta membangun atmosfer lewat pemilihan lokasi rumah warisan keluarga yang diambil di bangunan tua dengan arsitektur klasik Tionghoa-dengan atap melengkung, jendela ukiran, dan halaman penuh patung naga.
Sinematografi memanfaatkan cahaya temaram, rona kuning dari lampion, dan bayangan panjang untuk menciptakan suasana senja yang suram, menambah efek horor psikologis.
2. Penulisan Skenario
Ario Sasongko dan Aldo Swastia menggali mitos leluhur Tionghoa, memadukannya dengan tragedi keluarga, kesedihan, dan rasa bersalah tokoh utama-mengangkat keyakinan akan pentingnya penghormatan arwah dan bahaya ketika tradisi diabaikan.
Dialog dirancang natural, dengan campuran bahasa sehari-hari dan istilah keagamaan (“dupa”, “altar”, “kelenteng”) untuk menambah nuansa otentik.
3. Musik & Suara
Skor orkestra yang muram berpadu suara gamelan kecil dan dentingan lonceng tembaga Tionghoa, menandai kemunculan arwah di setiap sudut rumah.
Efek suara bisikan, gesekan kayu tua, dan langkah kaki yang berderap menambah ketegangan.
Sinopsis dan Alur Cerita
Film dibuka dengan adegan nostalgia di era pendudukan Jepang: sekilas siluet keluarga Salim bakar dupa di halaman rumah, sosok misterius mengintai dari balik pepohonan-membuat penonton bertanya-tanya.
Pengantar Tokoh & Konflik Awal
Salim (Morgan Oey), sosok pria tenang namun menyimpan trauma masa kecil. la harus menyeimbangkan rasa rindu sekaligus takut pada tradisi keluarga yang diwariskan sang tante.
Tasya (Zulfa Maharani), tunangan Salim yang energik dan berwawasan, awalnya skeptis pada ritual, namun perlahan tergerak untuk menyelami misteri keluarga Salim demi keselamatan mereka berdua.
Jourdy Pranata memerankan kru fotografer bernama “Raka” yang ceria di permukaan, namun menyimpan rasa penasaran berlebihan-yang secara tak sengaja memicu gangguan arwah lebih hebat.
Konflik Meningkat
Setelah kematian sang tante, Salim mendapat warisan altar antik beserta buku catatan ritual. Di lembar-lembar catatan tertulis petunjuk kuno untuk “membakar dupa di tengah malam, tiga hari berturut-turut, tanpa terputus.”
Ketika malam pertama tiba, suara dentuman gamelan kecil terdengar samar dari ruang bawah tanah. Kamera menunjukkan dupa menyala sendiri, membentuk sosok kupu-kupu yang perlahan berubah wujud.
Pada malam kedua, Raka melihat bayangan wanita berselendang merah menari di koridor.
Tasya, yang berusaha menenangkan Salim, malah menemukan ruangan rahasia penuh foto-foto keluarga Salim di masa lampau-termasuk sosok misterius yang tak dikenal.
Puncak ketegangan terjadi ketika altar tiba-tiba hancur berantakan, dan arwah leluhur menuntut kelanjutan ritual di hadapan mereka secara paksa. Cahaya lampion meledak, pintu menutup sendiri, dan jeritan memenuhi ruang.
Klimaks & Resolusi
Dengan keberanian luar biasa, Tasya merangkai potongan catatan tua dan mantra kuno untuk melakukan ritual pembebasan.
Di detik-detik terakhir, ia menaburkan bunga bakung di atas bara dupa, menciptakan energi pembersihan.
Arwah leluhur terangkat-menampakkan wujud leluhur yang sesungguhnya: sosok kakek Salim dengan wajah penuh penyesalan. la memohon maaf, lalu menghilang bersama kupu-kupu bercahaya.
Film ditutup dengan adegan pagi di halaman rumah, Tasya dan Salim duduk berdampingan, tersenyum lega, meski altar mereka kini hancur-melambangkan mulai babak baru.
Jadwal Tayang & Akses
- Tanggal 3 Juli 2025
- Netflix Global
- Tersedia di semua wilayah, Bahasa Indonesia audio & subtitle Inggris
Daftar Pemain Utama
Berikut adalah daftar pemain film horor “Pernikahan Arwah (The Butterfly House)”:
- Morgan Oey: sebagai Salim.
- Zulfa Maharani: sebagai Tasya.
- Jourdy Pranata: sebagai Febri.
- Brigitta Cynthia: sebagai Mei Hwa.
- Puty Sjahrul: sebagai Arin.
- Ama Gerald: sebagai Harja.
- Alam Setiawan: sebagai Bhanu.
- Verdi Solaiman: sebagai Koh Chung-Chung.
- Bernadette Bonita: sebagai Wen Ling.