Banjir di Bogor Meluas, 18 Kecamatan Terdampak dan 3 Korban Meninggal Dunia

HAIJAKARTA.ID – Bencana alam kembali melanda wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Akibat hujan deras yang mengguyur sejak Sabtu malam, banjir di Bogor meluas dan disertai tanah longsor serta angin kencang, menyebabkan 18 kecamatan terdampak dan tiga warga dilaporkan meninggal dunia.
Banjir di Bogor Meluas, 18 Kecamatan Terdampak
Bupati Bogor Rudy Susmanto menyampaikan bahwa per Minggu (6/7/2025), data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat bencana telah melanda 18 kecamatan dan 33 desa.
Selain tujuh titik banjir, tercatat 21 titik longsor yang tersebar di wilayah-wilayah rawan.
“BPBD melaporkan 18 kecamatan dan 33 desa terdampak. Longsor terjadi di 21 titik dan banjir di tujuh titik. Kami terus bergerak cepat melakukan evakuasi dan penanganan,” ucap Rudy dalam pernyataan resminya.
Adapun kecamatan terdampak antara lain: Megamendung, Leuwisadeng, Tamansari, Cisarua, Dramaga, Kemang, Tenjolaya, Cijeruk, Caringin, Cibungbulang, Ciomas, Ciampea, Ciawi, Cigombong, Sukamakmur, Rancabungur, Cigudeg, dan Babakan Madang.
3 Korban Jiwa dan Puluhan Warga Dievakuasi
Bencana ini mengakibatkan tiga korban jiwa. Salah satunya adalah seorang santri berusia 22 tahun yang sebelumnya dilaporkan hilang akibat longsor di Kecamatan Megamendung.
“Di Megamendung, satu korban ditemukan meninggal dunia, dan dua lainnya dari Cisarua akibat longsor juga ditemukan tak bernyawa,” kata Rudy.
Sementara itu, di Kecamatan Babakan Madang, sejumlah warga sempat dilaporkan terjebak di jalur pendakian karena banjir, namun semuanya berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.
Pemkab Bogor Lakukan Penanganan Darurat
Pemerintah Kabupaten Bogor, dibantu TNI, Polri, relawan, dan masyarakat, bergerak cepat dalam proses evakuasi, distribusi logistik, serta penyediaan layanan kesehatan.
“Kami mengutamakan keselamatan warga. Penanganan darurat, distribusi bantuan, serta pemulihan pascabencana sedang kami jalankan secepat mungkin,” tegas Rudy.
Ia juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya di wilayah-wilayah rawan banjir dan longsor.