sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Aksi pencurian terjadi pada pagar pembatas rel kereta api di sekitar kawasan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran warga akan keselamatan, karena tidak ada lagi pemisah antara rel dan jalan raya di Jalan RE Martadinata.

Pagar Rel KA di Sekitar JIS Dicuri

Berdasarkan pantauan di lapangan, pagar pembatas rel KA dekat JIS dicuri sepanjang 2,5 kilometer dari area stadion hingga Stasiun Ancol.

Kini, sebagian besar area pelintasan rel tersebut sudah tak memiliki pagar pelindung, membuatnya langsung berbatasan dengan jalan umum.

Pagar yang masih tersisa hanya terlihat di sejumlah titik, seperti Jalan Ancol Selatan RT 02 RW 01, Sunter Agung, yang sebagian lahannya digunakan warga untuk membuka warung bensin, makanan, dan tambal ban.

Pagar Dicuri Perlahan Sejak Dua Tahun Lalu

Menurut pengakuan warga sekitar, sebelumnya pagar rel berwarna hijau setinggi empat meter pernah membentang utuh di sepanjang pelintasan.

Namun, perlahan-lahan mulai hilang dan kini hanya menyisakan sedikit bagian.

“Dulu semuanya berpagar hijau, tapi lama-lama hilang. Sekarang cuma di sini doang yang masih ada,” ujar Mimin (41), pemilik warung di samping rel, Jumat (11/7/2025).

Ia mengungkapkan bahwa pencurian pagar pembatas rel dekat JIS terakhir terdengar terjadi saat bulan Ramadan lalu.

“Saya dengar mereka pakai gergaji ambil pagarnya, malam-malam,” tambahnya.

Pembangunan Tol Diduga Picu Pencurian Pagar

Warga lain, Yuyun (56), menyebut bahwa pagar mulai hilang sejak adanya proyek pembangunan tol di sepanjang Jalan RE Martadinata.

“Waktu belum ada proyek, pagar aman. Tapi pas proyek ini mulai, mulai deh hilang satu-satu,” jelasnya.

Kondisi ini membuat warga khawatir karena banyak anak-anak dan pengendara yang melintasi wilayah itu tanpa pagar pelindung yang seharusnya menjamin keselamatan.

PT KAI dan DJKA Belum Beri Tanggapan

Pihak PT KAI Daop 1 Jakarta melalui Manager Humas Ixfan Hendriwintoko telah dikonfirmasi, namun enggan memberikan pernyataan.

Sementara itu, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) yang disebut sebagai pihak penanggung jawab proyek juga belum memberi tanggapan hingga berita ini diterbitkan.