Apakah Kucing Bisa Menangis Seperti Manusia? Ternyata Begini Cara Mereka Menujukkan Kesedihannya!

HAIJAKARTA.ID- Pertanyaan mengenai apakah kucing bisa menangis seperti manusia sering kali muncul dibenak para pecinta hewan.
Banyak yang menganggap bahwa air mata pada kucing merupakan ekspresi kesedihan seperti halnya manusia.
Namun, menurut penjelasan drh Tetty Barunawati Siagian, MSi, seorang dosen dari Program Studi Paramedik Veteriner, Sekolah Vokasi IPB University, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar.
Apakah Kucing Bisa Menangis Seperti Manusia?
drh Tetty menjelaskan bahwa secara anatomis, kucing memang memiliki saluran air mata yang bisa memproduksi dan mengeluarkan air mata.
Namun, fungsi utama air mata pada kucing adalah untuk menjaga kesehatan mata mereka, seperti menjaga kelembapan, membersihkan kotoran, serta melindungi mata dari iritasi.
Jika pemilik kucing melihat air mata yang mengalir di wajah kucing, besar kemungkinan hal tersebut bukan karena perasaan sedih, melainkan karena masalah medis seperti:
- Infeksi mata (konjungtivitis),
- Alergi terhadap debu atau bahan kimia,
- Cedera atau benda asing di mata,
- Penyumbatan saluran air mata.
“Kucing tidak menangis seperti yang kita bayangkan. Jika kita melihat air mata mengalir di wajah kucing, itu biasanya karena iritasi atau masalah medis, bukan karena alasan emosional,” tegas drh Tetty
Kucing Menyampaikan Emosi Lewat Cara Lain
Meski tidak menangis karena emosi, kucing tetap bisa merasakan berbagai emosi kompleks seperti sedih, stres, cemas, marah, atau kesepian.
Bedanya, cara kucing mengekspresikan perasaan mereka bukan melalui air mata, melainkan lewat vokalisasi (suara) dan bahasa tubuh.
Beberapa bentuk vokalisasi yang umum digunakan kucing untuk berkomunikasi antara lain:
- Meongan panjang: bisa menjadi tanda rasa sakit, lapar, atau ingin perhatian.
- Mengerang atau mendesis: menunjukkan rasa tidak nyaman atau ketakutan.
- Mengeong terus-menerus: bisa menjadi sinyal bahwa kucing merasa kesepian, stres, atau sedang membutuhkan sesuatu.
Selain suara, bahasa tubuh kucing juga menjadi indikator penting untuk membaca perasaan mereka. Misalnya:
- Ekor yang mengibaskan cepat: tanda kucing sedang merasa terganggu atau kesal.
- Menyembunyikan diri: menandakan rasa cemas, stres, atau bahkan kesedihan.
- Tidur berlebihan atau kehilangan nafsu makan: bisa menjadi gejala dari kondisi emosional yang tidak stabil.
Kucing yang sedang sedih mungkin akan bersembunyi, makan lebih sedikit, tidur lebih banyak, dan meringkuk. Mereka sangat pandai menyembunyikan emosinya,” ungkap drh Tetty.
Pentingnya Mengenali Tanda-Tanda Perubahan Perilaku
Sebagai pemilik kucing, penting untuk memperhatikan perubahan perilaku atau kebiasaan sehari-hari pada hewan peliharaan.
Perubahan seperti meningkatnya vokalisasi, berkurangnya nafsu makan, sikap gelisah, atau kecenderungan menyendiri bisa menjadi pertanda bahwa kucing sedang mengalami stres atau masalah kesehatan.
drh Tetty juga menambahkan bahwa beberapa penyebab umum kucing menjadi lebih vokal atau tampak “menangis” bisa berasal dari:
- Rasa lapar atau haus yang tidak terpenuhi,
- Perubahan lingkungan (misalnya kedatangan tamu, pindah rumah, atau kucing baru),
- Kebutuhan perhatian dari pemilik,
- Ketidaknyamanan akibat cuaca ekstrem atau gangguan kesehatan.
“Jika kucing terus-menerus mengeluarkan suara atau menunjukkan tanda-tanda kesakitan, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter hewan untuk memastikan tidak ada kondisi serius yang dialami,” saran drh Tetty.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Kucing Tampak “Menangis”?
Jika pemilik mendapati kucing mengeluarkan air mata, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memeriksa kondisi fisiknya.
Pastikan kebutuhan dasar seperti makanan, air minum, dan kebersihan tempat tinggalnya sudah terpenuhi.
Jika air mata terus keluar atau disertai dengan tanda-tanda lain seperti kemerahan pada mata, pembengkakan, atau keluar lendir, segera bawa kucing ke klinik hewan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Namun, jika kucing hanya tampak gelisah atau lebih vokal dari biasanya tanpa keluhan fisik yang jelas, kemungkinan besar ia hanya membutuhkan lebih banyak perhatian, kenyamanan, dan kasih sayang dari pemiliknya.