5 Fakta Padel di Jakarta Semakin Booming, Dari Tren Fomo Hingga Gaya Hidup Sehat

HAIJAKARTA.ID – Padel kini mencuri perhatian masyarakat urban Indonesia.
Olahraga ini tak hanya populer di kalangan muda, tetapi juga disukai oleh orang tua karena sifatnya yang ringan namun tetap menyehatkan.
Seiring berjalannya waktu, padel di Jakarta kian banyak diminati dan populer di berbagai kalangan.
Padel merupakan olahraga raket yang menggabungkan unsur tenis dan squash.
Berasal dari Meksiko sejak tahun 1969, olahraga ini diciptakan oleh Enrique Corcuera dengan mengubah lapangan squash pribadinya dan menambahkan sentuhan permainan tenis.
5 Fakta Padel di Jakarta Semakin Booming
Inilah fakta-fakta Padel di Jakarta semakin digandrungi banyak artis maupun warga Jakarta lainnya:
1. Olahraga Fomo yang Tak Sekadar Tren
Di era Gen Z yang serba terhubung, padel kerap disebut sebagai olahraga “Fomo” (Fear of Missing Out). Banyak anak muda merasa tak ingin tertinggal tren, sehingga ikut mencoba olahraga ini.
Hartono Soekwanto, salah satu pegiat padel di Bandung, mengungkapkan bahwa popularitas padel melonjak karena sangat mudah dimainkan dan bisa menjadi media sosialisasi.
“Pertumbuhan padel luar biasa karena bisa dimainkan oleh siapa saja, dari anak-anak sampai lansia,” ujarnya saat ditemui di Lapangan PadelPlush, Cihampelas, Bandung (23/7/2025).
2. Baik untuk Jantung dan Gula Darah
Hartono juga menambahkan bahwa olahraga ini memberi manfaat bagi kesehatan, termasuk untuk penderita diabetes.
“Bermain padel membuat saya lebih bugar dan membantu menstabilkan gula darah,” ungkapnya.
Olahraga padel memberikan efek kardio yang baik tanpa harus memaksa tubuh terlalu keras seperti olahraga lain, karena luas lapangan yang lebih kecil dibanding tenis.
3. Aman Bagi Segala Usia
Dengan ukuran lapangan hanya 20 meter x 10 meter, padel relatif ringan dan tidak membuat pemain cepat lelah.
Selain itu, lantai lapangannya dirancang lebih empuk dibandingkan lapangan tenis, sehingga ramah untuk mereka yang berusia di atas 40 tahun.
“Lantainya lebih aman dan sepatu khusus padel juga mendukung kenyamanan sendi, cocok untuk usia lanjut,” jelas Hartono.
4. Raket Lebih Berat, Pemanasan Wajib
Meski terlihat ringan, padel tak bisa dimainkan sembarangan.
Raket padel lebih berat dibanding raket tenis pemula, sehingga pemanasan sangat penting agar terhindar dari cedera.
“Raket padel beratnya 335-355 gram, hampir setara dengan yang digunakan atlet profesional,” ungkap Hartono.
5. Tren
Menurut Hartono, padel saat ini memang tren, tapi lambat laun akan ada seleksi alam.
“Nanti akan terlihat siapa yang hanya ikut-ikutan dan siapa yang serius menjadikan padel sebagai jalan prestasi,” ujarnya.
Kini padel sudah diakui sebagai cabang olahraga prestasi dan masuk dalam naungan KONI.