sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Beberapa kampus di Jakarta berhasil masuk dalam daftar kampus terbaik di Jakarta versi Webometrics.

Daftar ini menjadi acuan penting bagi calon mahasiswa, khususnya siswa kelas 12 SMA/SMK yang akan mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi melalui jalur SNBP, SNBT, maupun mandiri tahun depan.

Webometrics, lembaga pemeringkatan universitas dunia, kembali merilis hasil terbaru edisi Juli 2025.

Pemeringkatan ini dilakukan setiap enam bulan sekali pada Januari dan Juli, dengan indikator yang menilai daya saing global, publikasi riset, serta kinerja akademik.

10 Kampus Terbaik di Jakarta Versi Webometrics Juli 2025

Berikut daftar kampus terbaik di Jakarta versi Webometrics yang masuk rangking dunia Juli 2025:

10. Universitas Budi Luhur

1581398737

Ranking Indonesia: 99

Ranking Dunia: 3.008

9. Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ)

Ranking Indonesia: 96

Ranking Dunia: 2.985

8. Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA)

Ranking Indonesia: 93

Ranking Dunia: 2.899

7. Universitas Kristen Indonesia (UKI)

kampus universitas kristen indonesia uki cawang jakarta

Ranking Indonesia: 89

Ranking Dunia: 2.756

6. Universitas Trisakti

Ranking Indonesia: 62

Ranking Dunia: 1.944

5. Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

GEDUNG 2

Ranking Indonesia: 55

Ranking Dunia: 1.788

4. Universitas Negeri Jakarta (UNJ)

Ranking Indonesia: 45

Ranking Dunia: 1.596

3. Universitas Mercu Buana

Ranking Indonesia: 44

Ranking Dunia: 1.594

2. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Ranking Indonesia: 33

Ranking Dunia: 1.395

1. Universitas Bina Nusantara (Binus University)

kampus binus

Ranking Indonesia: 17

Ranking Dunia: 1.022

Hasil pemeringkatan kampus terbaik di Jakarta versi Webometrics yang Masuk Rangking Dunia ini menunjukkan bahwa universitas di ibu kota mampu bersaing secara global.

Seorang akademisi menuturkan bahwa hasil ini bisa menjadi rujukan penting bagi siswa sebelum menentukan pilihan kampus.

Menurutnya, Webometrics menilai berdasarkan aspek penelitian dan kontribusi akademik.

“Bukan hanya soal fasilitas, tetapi juga bagaimana perguruan tinggi menghasilkan karya dan riset yang diakui dunia,” ungkapnya.