Viral! Ketua Ponpes Tampar Santri di Sulawesi Selatan Usai Shalat Subuh, Diduga Gegara Tak Disalimi

HAIJAKARTA.ID – Kasus Ketua Ponpes tampar Santri di Sulawesi Selatan mendadak viral setelah rekaman CCTV memperlihatkan pimpinan pondok pesantren berinisial Prof S menampar seorang santri berinisial D (16) usai pengajian di Kota Palopo.
Kejadian ini membuat orang tua korban melaporkannya ke pihak kepolisian.
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (13/9/2025) pagi di Masjid Pesantren Datok Sulaiman Palopo dan langsung menghebohkan publik.
Ketua Ponpes Tampar Santri di Sulawesi Selatan Terekam CCTV
Dalam rekaman CCTV, Prof S terlihat mengenakan sarung dan peci putih saat duduk di kursi.
Para santri bergantian menyalami tangannya seusai pengajian.
Namun, santri berinisial D yang hendak keluar masjid dipanggil kembali lalu ditampar hingga pecinya terjatuh.
Kasat Reskrim Polres Palopo, Iptu Sahrir menjelaskan bahwa korban kemungkinan lupa bersalaman.
“Korban yang hendak keluar dipanggil kembali lalu ditegur dan ditampar oleh terlapor,” jelasnya.
Dari hasil penyelidikan, santri D disebut menerima tiga kali tamparan.
Polisi pun telah membawa korban ke rumah sakit untuk melakukan visum.
Ada Korban Lain Selain Santri D
Tidak hanya D, ternyata ada korban lain dari dugaan tindak kekerasan ini.
Remaja berinisial MK (14), yang bukan santri melainkan qori undangan di acara Maulid Nabi, juga mengalami nasib serupa sehari sebelumnya, Jumat (12/9/2025).
Menurut keterangan polisi, MK sempat ditampar dengan kronologi yang hampir sama. Keluarga MK pun melaporkan kasus ini ke kepolisian.
Polisi kini tengah mengusut dua laporan terkait kasus Ketua Ponpes Tampar Santri di Sulawesi Selatan.
Penyidik akan memanggil Prof S untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Kami masih mengumpulkan bukti, mendengar keterangan saksi, dan menunggu hasil visum dari kedua korban,” ujar Sahrir.
Proses hukum ini dipastikan akan berlanjut, mengingat kasus menyangkut dugaan kekerasan terhadap anak yang dilindungi undang-undang.
Reaksi Netizen
Video ini juga diunggah oleh akun @rjl5.official dan menuai berbagai komentar dari warganet:
“Padahal Nabi mengajarkan agar tidak gila hormat. Hadis riwayat Tirmidzi: ‘Bukanlah termasuk umatku orang yang tidak menyayangi yang kecil dan tidak mengagungkan yang besar (tua), serta tidak mengenal hak ulama kami.’” tulis @ryan_pu***.
“Banyak kok yang nggak salaman, kenapa butuh validasi banget sih?” timpal @devihasibu***.
“Pesantren mana nih???” tanya @ivomakeup_we***.
“Ringan banget tangannya,” ujar @beib_***.