sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Atap teras gedung Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT) Brebes senilai Rp120 miliar roboh hingga menimpa tiga pekerja yang tengah melakukan perbaikan konstruksi.

Kejadian itu berlangsung pada Minggu (21/9/2025) sekitar pukul 11.30 WIB.

Korban dalam peristiwa ini yakni Juswanto (39), Abdullah (35), dan satu pekerja lain yang telah diizinkan pulang karena luka ringan.

Dua korban masih dirawat intensif di RSUD Brebes akibat luka serius.

Kronologi Atap Gedung KPT Brebes Senilai Rp120 Miliar Roboh

Sebelum insiden, para pekerja sedang memperbaiki penguatan struktur bangunan.

Juswanto menceritakan saat itu dirinya tengah mendongkrak besi ketika tiba-tiba atap beton roboh hingga ambruk.

“Tiba-tiba runtuh, tangan saya langsung tertimpa cor beton,” ucap Juswanto.

Ia menambahkan, tangannya terjepit hampir satu jam sebelum berhasil dikeluarkan dengan memotong beton menggunakan alat khusus.

Abdullah, korban lainnya, mengalami luka di bagian kulit yang cukup parah hingga harus dijahit. Sementara satu korban lain hanya mengalami lecet.

Suara Keras Sebelum Roboh

Warga sekitar mengaku mendengar suara keras sebelum akhirnya atap gedung KPT Brebes senilai Rp120 miliar roboh.

Selang beberapa detik, bagian teras bangunan itu langsung runtuh dan menimbun pekerja yang berada di bawahnya.

Proses evakuasi berlangsung cukup lama hingga ketiga korban berhasil dikeluarkan dari reruntuhan. Mereka kemudian dilarikan ke RSUD Brebes untuk mendapatkan penanganan medis.

Tanggapan Bupati Brebes

Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma, menjelaskan sebelum ambruknya teras gedung, sudah ada kebocoran pada bagian depan bangunan.

“Setelah dilakukan perbaikan, justru saat proses itu atap roboh dan tiga pekerja tertimpa reruntuhan,” tutur Paramitha.

Ia menegaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polres Brebes untuk menyelidiki penyebab pasti kejadian ini.

Gedung KPT Brebes dibangun pada 2021–2022 dengan biaya mencapai Rp120 miliar. Pembangunan ini diresmikan oleh Bupati saat itu, Idza Priyanti, pada 31 Agustus 2022.

Paramitha mengonfirmasi anggaran tersebut. “Memang dari pemerintah sebelumnya sudah dialokasikan Rp120 miliar,” jelasnya.

Reaksi Netizen

Hal ini menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan netizen.

Beragam tanggapan membanjiri di kolom komentar menanggapi hal tersebut.

“Bangunan para penjajah aja masih bertahan sampe skrng ” ujar amrulloh_m*****

“Malu ama Lawang Sewu Semarang..” kata @rhesaadria*****

“120 miliar apa 12 miliar? tanya akun @revin*****