Alasan Harga Beras Premium di Jakarta Naik, Pemprov Bocorkan Faktor Utama

HAIJAKARTA.ID – Kenaikan harga beras premium di Jakarta masih terus menjadi perhatian publik.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok, menegaskan bahwa alasan harga beras premium di Jakarta naik dipicu oleh kasus beras oplosan beberapa waktu lalu.
Ia menyampaikan, distribusi masih dalam tahap pemulihan sehingga memengaruhi ketersediaan.
Berdasarkan pemantauan, harga komoditas pangan lain juga ikut naik pada minggu ketiga September 2025.
Cabai merah keriting meningkat 12,68 persen, cabai rawit merah 5,54 persen, cabai merah TW 4,20 persen, telur ayam ras 1,79 persen, beras premium 1,57 persen, serta daging ayam ras 1,26 persen.
Alasan Harga Beras Premium di Jakarta Naik
Menurut Hasudungan, alasan harga beras premium di Jakarta naik dan juga cabai disebabkan penurunan pasokan akibat curah hujan tinggi.
Kondisi tersebut membuat hasil panen cepat busuk dan berdampak pada distribusi.
Sementara itu, naiknya harga telur ayam ras dan daging ayam ras dipengaruhi oleh harga pakan.
Permintaan meningkat tajam saat libur panjang perayaan Maulid Nabi sehingga mendorong kenaikan biaya produksi.
Upaya Pemprov Jakarta Kendalikan Harga
Pemprov DKI Jakarta telah melakukan sejumlah langkah pengendalian.
Antara lain melalui pemantauan harga di pasar tradisional maupun retail modern, program paket pangan murah senilai Rp126 ribu berisi beras, daging, telur, ikan, dan susu, serta pengembangan teknologi pertanian perkotaan.
Selain itu, BUMD Jakarta seperti PT Food Station, Perumda Dharma Jaya, dan Perumda Pasar Jaya menggelar Gerakan Pangan Keliling.
Program ini menyediakan bahan pangan strategis sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).
Pemprov juga mengoptimalkan Pasar Jaya untuk distribusi beras medium SPHP ke wilayah daratan maupun kepulauan.