sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Kawanan monyet serang pemukiman warga di Serpong, tepatnya di wilayah Rawa Buntu, Tangerang Selatan, pada Sabtu (4/10/2025) sekitar pukul 11.00 WIB.

Sedikitnya 12 ekor monyet liar terlihat melompat dari satu rumah ke rumah lainnya di atas atap warga.

Kemunculan kelompok monyet tersebut membuat warga merasa cemas dan khawatir terhadap keselamatan anak-anak di lingkungan sekitar.

Klarifikasi Puluhan Monyet Serang Pemukiman Warga di Serpong

Ketua RT 003/001 Rawa Buntu, Lily (48), mengatakan bahwa warga diminta untuk tetap waspada.

Menurutnya, monyet liar bisa saja bersikap agresif apabila merasa terganggu.

“Hewan itu tetap punya naluri buas. Kami khawatir bisa menyerang anak-anak,” ujarnya kepada wartawan, Senin (6/10/2025).

Lily juga menegaskan bahwa ia sudah memberi imbauan agar warga tidak mendekati kawanan monyet yang melintas di area permukiman.

“Saya sudah minta warga supaya tidak mendekat. Syukurlah sejauh ini belum ada yang terluka,” ungkapnya.

Diduga Monyet Berasal dari Kawasan Puspitek

Lily menduga bahwa monyet serang pemukiman warga di Serpong tersebut berasal dari kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek) yang letaknya tak jauh dari Rawa Buntu.

Ia menyebut, proyek pembangunan di kawasan tersebut kemungkinan besar telah mengusik habitat alami kawanan monyet, membuat mereka kehilangan tempat tinggal dan sumber makanan.

“Saya melihat sendiri, kemungkinan besar monyet itu berasal dari area Puspitek. Dulu mereka sering diberi makan di sana, tapi sekarang mungkin terganggu karena pembangunan,” ujarnya.

Pembangunan stadion sepak bola yang sedang berlangsung di kawasan Puspitek diduga menjadi salah satu faktor utama kawanan monyet tersebut keluar dari habitatnya.

Sebagai langkah antisipasi, warga kini menyiapkan bambu panjang untuk berjaga-jaga apabila monyet serang pemukiman warga di Serpong kembali terjadi.

Tujuannya, agar monyet-monyet itu tidak turun ke halaman rumah dan menyerang warga.

“Kami bawa bambu buat jaga-jaga, supaya monyetnya enggak turun,” kata seorang warga, Ijjo (30).

Meski belum ada laporan korban luka, warga tetap waspada karena anak-anak sering kali bersemangat saat melihat kawanan monyet datang.

“Takutnya monyet turun dan menggigit anak-anak, tapi Alhamdulillah sejauh ini aman,” tambah Ijjo.