sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Hujan deras yang mengguyur wilayah Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengakibatkan banjir dan longsor di tiga kampung pada Jumat (30/10/2025) sore.

Peristiwa ini menyebabkan dua pondok pesantren rusak, satu mushala tergenang lumpur, serta seorang santri mengalami luka di bagian kaki.

Banjir dan Longsor di Tiga Kampung

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M. Adam Hamdani, menjelaskan bahwa hujan berintensitas tinggi menyebabkan Sungai Cipatujah meluap dan mengikis tembok penahan tanah (TPT) serta tebing di beberapa titik.

“Curah hujan yang tinggi membuat aliran sungai meluap hingga menggerus TPT dan menyebabkan banjir serta longsor di tiga titik di Desa Jonggol,” ujar Adam, Minggu (2/11/2025).

Tiga titik terdampak yakni Kampung Pojok Salak RT 04 RW 08, Kampung Karni RT 02 RW 04, serta Kampung Jeprah RT 01 RW 01.

Banjir sempat merendam sejumlah rumah warga dan fasilitas umum, termasuk dua pondok pesantren.

Dampak Longsor di Bogor

Dampak longsor di Bogor juga dirasakan oleh dua pondok pesantren. Ponpes Al-Fatiah di Kampung Pojok Salak dan Ponpes Al-Mutajam di Kampung Karni mengalami kerusakan pada bagian TPT dan halaman.

“Ponpes Al-Mutajam mengalami longsor di bagian tembok penahan tanah sepanjang 100 meter dengan tinggi delapan meter. Jarak antara bangunan ke bibir sungai bahkan kurang dari satu meter,” kata Adam.

Selain itu, Mushala Darhaj di Kampung Pojok Salak tergenang lumpur pascabanjir.

Sekitar 40 santri Ponpes Al-Fatiah terdampak dan sebagian harus dipulangkan ke rumah masing-masing.

Seorang santri bernama Fatwahana (19) mengalami luka di kaki kiri akibat terjatuh saat membantu proses evakuasi barang.

Selain ponpes, longsor juga merusak jembatan penghubung antara Kampung Jeprah dan Kampung Kujang.

Bagian pagar pengaman jembatan dilaporkan rusak dan membutuhkan perbaikan segera.

Sementara itu, satu warga bernama Edi Supriatna di Kampung Jeprah RT 01/RW 01 berada dalam situasi berisiko tinggi karena rumahnya berjarak hanya satu meter dari bibir tebing yang tergerus air.

“Tembok penahan tanah di dekat rumah warga sudah tergerus sepanjang 25 meter dan tinggi empat meter. Kami telah memasang garis pengaman di sekitar lokasi untuk mencegah risiko tambahan,” jelas Adam.

Penanganan BPBD

Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Bogor bersama unsur Muspika Jonggol, Dinas PUPR, Dinas Kesehatan, dan aparatur desa telah turun langsung menangani dampak longsor di Bogor sejak Sabtu (1/11/2025).

Mereka melakukan pembersihan lumpur, kaji cepat, serta memberikan imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada karena kondisi tanah masih labil.

“Kerusakan pada TPT dan jembatan belum diperbaiki. Kami membutuhkan tindak lanjut dari dinas terkait agar dampak longsor di Bogor tidak semakin meluas,” pungkas Adam.

BPBD juga melaporkan bahwa kebutuhan mendesak di lapangan mencakup bantuan logistik dan pembangunan kembali tembok penahan tanah di beberapa titik rawan.