sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Walau program BPJS Kesehatan sudah tersedia, masih banyak warga yang merasa kesulitan memperoleh layanan kesehatan yang layak.

Kondisi inilah yang membuat dr. Sukma Aditya Putra, MKM, CHt, CI, atau akrab disapa dr. Aditya tergerak membuka Klinik Aditya Medika dengan sistem pembayaran “seikhlasnya”.

Klinik yang berdiri sejak 2022 ini berlokasi di Jalan Pagelarang, RW 03, Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

Di tempat ini, masyarakat bisa berobat tanpa harus memikirkan tarif, bahkan pasien dhuafa bisa mendapatkan layanan secara gratis.

Prinsip Klinik Aditya Medika

Menurut dr. Aditya, gagasan mendirikan Klinik Aditya Medika muncul karena dirinya sering melihat warga enggan berobat akibat mahalnya biaya kesehatan. Ia mengatakan, banyak warga baru datang ke fasilitas kesehatan saat kondisi mereka sudah parah.

“Saya mendirikan klinik sosial karena melihat masyarakat takut berobat akibat biaya tinggi,” ujar dr. Aditya, Minggu (2/11/2025).

Pengalaman selama bertugas di berbagai daerah, termasuk Kepulauan Anambas dan Puskesmas Cipayung, semakin menguatkan tekadnya untuk menyediakan klinik yang ramah bagi masyarakat tidak mampu.

Biaya Operasional

Mendirikan Klinik Aditya Medika bukan hal mudah. Seluruh biaya operasional ditanggung sendiri oleh dr. Aditya dengan menyisihkan gajinya sebagai aparatur sipil negara (ASN) Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

“Dari awal semua saya biayai sendiri. Klinik ini tiga lantai, jadi biayanya besar, termasuk untuk obat dan listrik,” tuturnya.

Kini, Klinik Aditya Medika telah memiliki empat dokter, dua perawat, dua petugas farmasi, dua petugas administrasi, dan satu petugas kebersihan. Semua pegawai mendapatkan gaji, kecuali sang pendiri sendiri.

Walaupun bersifat sosial, Klinik Aditya Medika menyediakan pelayanan kesehatan lengkap, mulai dari pemeriksaan umum untuk anak dan dewasa, tindakan bedah minor, konsultasi obat, hingga layanan gawat darurat.

Ada pula fasilitas cek gula darah, kolesterol, asam urat, sunat dengan metode modern, fisioterapi, rapid test antigen, hipnoterapi, hingga perawatan luka. Seluruh pelayanan diberikan dengan standar terbaik.

“Walaupun klinik sosial, pelayanan tetap kami upayakan seperti bintang lima — dari keramahan, obat, hingga fasilitasnya,” kata dr. Aditya.

Rata-rata 60 hingga 100 warga datang setiap hari untuk berobat di Klinik Aditya Medika, dan jumlahnya terus meningkat.

Bayar Seikhlasnya, Gratis untuk Dhuafa

Uniknya, setelah selesai berobat, pasien membayar seikhlasnya dengan memasukkan uang ke kotak di meja kasir. Bagi yang benar-benar tidak memiliki uang, dr. Aditya mempersilakan mereka membayar dengan doa.

“Beberapa pasien datang tanpa uang sama sekali. Saya bilang tidak apa-apa, bahkan ada yang membayar dengan doa tulus,” ujarnya.

Spanduk besar di depan Klinik Aditya Medika menegaskan bahwa pelayanan diberikan tanpa mematok harga dan gratis untuk dhuafa. Meski begitu, banyak warga awalnya ragu karena bangunan klinik tampak bagus dan rapi.

Di balik niat mulia itu, dr. Aditya sempat mendapat cibiran dari sejumlah rekan sejawat.

Beberapa menilai klinik sosial hanya akan membuatnya merugi.

“Teman-teman bilang percuma bikin klinik sosial, nanti rugi terus,” kata Aditya sambil tersenyum. Namun ia tetap teguh menjalankan misinya, meyakini bahwa rezeki akan datang lewat niat baik membantu sesama.

Ribuan Pasien Sudah Terbantu

Sejak 2022 hingga kini, puluhan ribu pasien dari berbagai latar belakang telah mendapat layanan kesehatan di Klinik Aditya Medika. Banyak di antara mereka yang bekerja sebagai pemulung atau penyandang masalah kesejahteraan sosial.

Bagi dr. Aditya, hal terpenting adalah melihat pasien pulang dengan senyum, tanpa terbebani biaya. “Kalau mereka sembuh, itu bukan hanya senyum individu, tapi juga kebahagiaan untuk keluarganya,” ujarnya.

Hingga kini, Klinik Aditya Medika tetap beroperasi setiap hari pukul 06.00–22.00 WIB, melayani warga dari berbagai daerah tanpa batas domisili.

Dengan dukungan doa pasien dan ketulusan niat membantu sesama, dr. Aditya berharap kliniknya dapat terus menjadi wadah bagi masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan tanpa beban biaya.