Pembelajaran Siswa SMAN 72 Jakarta Dimulai Hari Ini, Pramono Sebut Banyak Siswa Ajukan Pindah Sekolah
HAIJAKARTA.ID – Kegiatan belajar mengajar guru dan siswa SMAN 72 Jakarta kembali berlangsung hari ini (17/11/2025).
Sistem pembelajaran kombinasi tatap muka dan daring siswa SMAN 72 Jakarta dilakukan usai insiden ledakan yang terjadi beberapa waktu lalu.
Meski proses belajar telah dimulai, situasi sekolah masih dijaga ketat oleh aparat dan sejumlah petugas terkait.
Sebagian Siswa SMAN 72 Jakarta Ikuti Daring
Pantauan di lokasi pada Senin (17/11/2025) menunjukkan gerbang depan sekolah dijaga oleh aparat TNI.
Suara siswa terdengar dari dalam area sekolah, menandakan sebagian kegiatan pembelajaran tatap muka sudah berjalan.
Namun sebagian lainnya tercatat masih mengikuti pembelajaran jarak jauh, sebagaimana mekanisme yang diperbolehkan.
Di lobi sekolah, dua petugas tampak berjaga di balik meja dengan pintu yang ditutup rapat.
Sesekali pintu dibuka untuk guru, pegawai Pemprov DKI, atau petugas sekolah yang hendak masuk.
Di luar sekolah, terparkir kendaraan Sahabat Anak dan Perempuan dari Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk DKI.
Siapa pun yang tiba di lokasi diwajibkan melapor sebelum memasuki area sekolah.
Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sardjoko, menjelaskan bahwa pembelajaran tatap muka memang mulai diterapkan kembali hari ini.
Namun sebagian peserta didik tetap mengikuti metode siswa SMAN 72 Jakarta daring.
Dalam penjelasan yang sudah disesuaikan redaksinya, Sardjoko mengatakan, “Proses luring telah dimulai, tetapi sebagian siswa memilih tetap belajar dari rumah.”
Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Sosial, Chico Hakim, juga membenarkan hal tersebut.
Ia menegaskan bahwa siswa serta orang tua diberikan kebebasan memilih antara metode luring atau daring.
“Mulai Senin, 17 November diterapkan pembelajaran luring dan daring. Peserta didik serta orang tua dipersilakan menentukan pilihannya,” ujarnya.
Banyak Siswa Ajukan Pindah Sekolah
Selain proses pembelajaran yang belum stabil, masalah lain mencuat pasca-insiden yang terjadi di SMAN 72 Jakarta.
Banyak siswa mengajukan permohonan pindah sekolah, kondisi yang disebut pihak pemerintah tidak terduga sebelumnya.
Anggota DPRD DKI Jakarta, Pramono, mengungkapkan bahwa situasi pascakejadian benar-benar berdampak pada psikologis para siswa.
Ia menilai hal ini harus ditangani serius oleh pihak sekolah dan Dinas Pendidikan.
Dalam pernyataan yang telah disesuaikan, Pramono berkata, “Dampaknya ternyata lebih jauh dari yang saya pikir. Banyak siswa yang memilih untuk pindah sekolah.”
Ia menjelaskan bahwa trauma yang dirasakan oleh sebagian peserta didik menjadi kekhawatiran utama.
Oleh karena itu, ia meminta Dinas Pendidikan merumuskan langkah yang tepat agar dampaknya tidak berkepanjangan.
“Saya sudah meminta agar pihak sekolah bersama Dinas Pendidikan menyiapkan solusi terbaik. Saya tidak ingin efeknya berlangsung lama,” tegasnya.
Upaya pemulihan psikologis dan penataan ulang proses pembelajaran disebut akan menjadi prioritas utama dalam waktu dekat.

