sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Sebagai konsekuensi dari aktivitas vulkanik yang meningkat, erupsi Gunung Semeru kembali menimbulkan kerusakan parah di wilayah Lumajang, Jawa Timur.

Lebih dari 200 rumah warga di Dusun Umbulan dan Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, rusak akibat terjangan awan panas guguran.

124 Ternak Warga Mati Akibat Erupsi Gunung Semeru

Sejumlah rumah dilaporkan rata dengan tanah setelah tersapu material panas yang meluncur dari puncak Semeru.

Kerusakan juga menjalar ke fasilitas umum di sekitar permukiman.

Kepala Desa Supiturang, Nurul Yakin, menyampaikan bahwa jumlah bangunan terdampak cukup besar.

Ia menjelaskan dalam keterangannya, jumlah rumah yang terdampak mencapai lebih dari 200 unit di dua dusun, termasuk bangunan sekolah, tempat ibadah, dan TPQ.

Selain permukiman, fasilitas penting milik masyarakat juga tak luput dari dampak erupsi Gunung Semeru.

Tercatat tujuh musala, satu SDN Supit Urang 02, dan Taman Pendidikan Alquran mengalami kerusakan signifikan.

Hingga Kamis (20/11/2025) pagi, tim BPBD Lumajang masih melakukan pendataan lanjutan terkait bangunan lain yang kemungkinan terdampak.

124 Ternak Milik Warga Mati

Data dari BPBD Lumajang menunjukkan bahwa selain bangunan, erupsi Gunung Semeru juga menyebabkan kematian 124 ternak.

Rinciannya empat sapi dan 120 kambing. Sebagian besar hewan ternak ditemukan mati akibat paparan awan panas yang menerjang wilayah peternakan warga.

Sejumlah warga turut memberi kesaksian mengenai dahsyatnya erupsi terbaru ini.

Suradi (54), warga setempat, mengatakan bahwa awan panas sempat menghantam rumahnya dan puluhan ternak yang berada di sekitar permukiman.

Menurut kesaksiannya, “dua desa mengalami kerusakan parah, termasuk sekitar 50 rumah, sekolah, tempat ibadah, dan puluhan ternak yang hilang tersapu erupsi Gunung Semeru.”

Suradi juga mengungkapkan bahwa bencana ini merupakan kali kedua rumahnya tersapu awan panas dari Semeru.