sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Insiden ayah tiri Alvaro gantung diri di Polres Jakarta Selatan akhirnya memasuki babak baru setelah proses pemakaman Alex Iskandar dilakukan pada Minggu (23/11/2025) malam di TPU Kedaung, Neglasari, Tangerang Kota.

Peristiwa ini menyedot perhatian publik karena Alex merupakan pelaku penculikan dan pembunuhan terhadap Alvaro Kiano Nugroho.

Ayah Tiri Alvaro Gantung Diri di Ruang Konseling Kepolisian

Kapolres Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly menyampaikan bahwa jenazah sudah diserahkan kepada keluarga.

Ia menjelaskan kepada wartawan bahwa pihak keluarga mengambil jenazah pada hari yang sama dan langsung melakukan pemakaman.

Polisi juga sebelumnya menunjukkan foto nisan makam Alex kepada keluarga untuk memastikan bahwa pelaku telah meninggal dunia.

Meski telah ditunjukkan bukti awal, keluarga Alvaro tidak serta-merta percaya.

Tugimin, kakek Alvaro, menuntut agar polisi memperlihatkan bukti tambahan mengenai kondisi Alex setelah meninggal.

Menurutnya, ia sebagai mertua berhak mengetahui kebenaran kabar tersebut.

Tugimin mempersoalkan mengapa ia tidak dipanggil sejak awal.

Ia mengungkap, dalam pertemuan di rumahnya, bahwa Alex dianggap sebagai bagian dari keluarga sehingga informasi soal kematiannya seharusnya disampaikan lebih dulu oleh pihak kepolisian.

Pada akhirnya, Tugimin diperlihatkan rekaman dan foto Alex saat berada di ruang konseling tempat ia mengakhiri hidupnya.

Dalam video tersebut, ia memastikan bahwa tubuh yang dilihatnya benar adalah Alex.

Tugimin mengakui adanya perasaan lega setelah melihat bukti langsung, karena sebelumnya ia sulit mempercayai bahwa menantunya adalah dalang dari hilangnya Alvaro.

Di mata keluarga, Alex selama ini dikenal sebagai sosok yang baik.

Motif Dendam Terungkap

Polda Metro Jaya memaparkan motif di balik aksi keji Alex Iskandar.

Menurut Kabid Humas Kombes Budi Hermanto, Alex didorong rasa dendam terhadap istrinya yang ia curigai berselingkuh selama bekerja di luar negeri.

Indikasi kuat ditemukan dalam ponselnya, termasuk pesan bernada ancaman serta tulisan yang menunjukkan niat membalas dendam.

Dorongan emosional tersebut memicu tindakan sadisnya: menculik Alvaro di Masjid Al Muflihun dan membekap mulut anak itu hingga tewas karena terus menangis mencari sang kakek.

Setelah itu, jasad Alvaro dibuang ke Jembatan Cilalay, Tenjo, Kabupaten Bogor pada Minggu (9/3/2025).