sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Kasus tumbler Tuku yang belakangan menyedot perhatian publik ikut menyeret nama Alvin Harris Setiadi ke permukaan.

Banyak yang penasaran mengenai profil Alvin Harris Setiadi yakni suami dari Anita Dewi si pemilik tumbler yang tertinggal di KRL beberapa saat terakhir.

Awal mula polemik tumbler hilang bermula dari unggahan pengguna Threads @anitadwdl.

Dalam ceritanya, Anita menjelaskan bahwa ia lupa membawa tasnya saat naik KRL rute Tanah Abang–Rangkasbitung hingga akhirnya tertinggal di dalam kereta.

Setelah melapor ke petugas keamanan Stasiun Rawa Buntu, tas tersebut berhasil ditemukan di gerbong khusus wanita.

Petugas kemudian mengirimkan foto kondisi tas beserta isinya, termasuk tumbler Tuku yang belakangan menjadi sumber masalah. Namun, sesuai prosedur, tas itu hanya bisa diambil langsung di Stasiun Rangkasbitung.

Saat Anita dan suaminya tiba untuk mengambilnya, tumbler tersebut sudah tidak ada.

Dalam unggahannya, Anita mengungkapkan rasa kecewa dan menilai ada kelalaian dari pihak petugas KRL, sebuah pernyataan yang kemudian menyebar luas dan memicu polemik besar di media sosial.

Profil Alvin Harris Setiadi

Berdasarkan informasi dari LinkedIn, inilah profil Alvin Harris Setiadi selengkapnya:

1. Quality Control di PT Infinity Investasi Indonesia (Sejak 2023)

Berdasarkan informasi LinkedIn, Alvin bekerja sebagai Quality Control (QC) sejak Juli 2023.

Ia bertugas memastikan seluruh produk dan layanan perusahaan tetap sesuai standar yang telah ditetapkan.

2. Tanggung Jawab QC yang Cukup Luas

Dalam posisinya, Alvin menjalankan pemeriksaan bahan baku, mengawasi proses produksi, hingga memastikan produk yang akan sampai ke konsumen bebas cacat.

Perannya sangat krusial dalam menjaga reputasi perusahaan.

3. Pernah Menjadi QC Lead di Perusahaan Sebelumnya

Sebelum bekerja di tempatnya sekarang, Alvin menjabat sebagai QC Lead di PT Cipete Maju Bersama pada periode 2020-2023.

Posisi ini menunjukkan bahwa ia memiliki pengalaman memimpin proses pengendalian mutu.

4. Berpengalaman di Dunia Kopi Sejak 2015

Karier Alvin dimulai dari dunia perkopian.

Ia bekerja sebagai barista di PT Anomali Coffee (2015–2016), lalu melanjutkan di PT Dua Nuboga Nusantara (2017–2020).

Pengalaman ini menjadi fondasi penting sebelum beralih ke dunia quality control.

5. Quality Control Expert di Roemah Koffie

Selain pekerjaan formalnya, Alvin juga terlibat di Roemah Koffie sebagai Quality Control Expert.

Ia bertanggung jawab mengawasi kualitas biji kopi, konsistensi rasa, hingga proses roasting agar tetap terstandarisasi.

Permintaan Maaf Alvin di Media Sosial

Ketika polemik tumbler Tuku semakin ramai diperbincangkan, Alvin membuat pernyataan maaf melalui unggahan di akun Instagram pribadinya.

Ia mempublikasikan beberapa foto yang berisi klarifikasi atas keributan yang muncul.

Dalam pernyataan tersebut, Alvin menuliskan bahwa ia meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi dan berjanji memberikan pembaruan informasi jika situasi sudah lebih jelas.

Ia juga mengimbau warganet agar tidak membanjiri pesan ke akun-akun yang tidak terlibat kasus, menegaskan bahwa persoalan tersebut merupakan urusan pribadi.

Isi unggahannya telah disampaikan ulang dengan perubahan kata tanpa mengubah makna.

Pernyataan Alvin menjadi bagian penting dalam perkembangan profil Alvin Harris Setiadi, yang kini makin banyak dicari publik imbas kontroversi tersebut.

Kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Mohon maaf atas kegaduhan yang telah terjadi malam ini. Untuk saat ini saya baru bisa memberikan update terbatas terkait perkembangan kasus tumbler hilang.

Saya akan memberikan update informasi jika memang sudah mendapatkan perkembangan.

Saya mohon untuk tidak melakukan spam terhadap akun-akun yang tidak ada hubungannya dengan kasus ini, karena kasus ini adalah kasus pribadi.

Terima kasih atas pengertiannya.

Salam,

Alvin Harris Setiadi

Dukungan untuk Argi

Di sisi lain, simpati publik mengalir deras kepada Argi, petugas frontliner KAI Commuter yang disebut-sebut terdampak akibat kehilangan tumbler tersebut.

Papan bunga berjejer di Stasiun Rawa Buntu dan Kantor Pusat Commuter Line sebagai bentuk dukungan.

Pesan yang tertulis pun menegaskan Argi sebagai petugas jujur serta meminta rekaman CCTV dibuka untuk mengakhiri spekulasi.

Reaksi warganet pun tak kalah ramai.

Banyak pengguna KRL menilai kejadian itu tidak patut menyalahkan petugas stasiun karena sesuai SOP, kehilangan barang merupakan tanggung jawab pribadi pengguna.

Fenomena ini semakin memicu pencarian dan diskusi tentang profil Alvin Harris Setiadi.

Penjelasan KAI Commuter Soal Status Kepegawaian Argi

KAI Commuter akhirnya memberikan klarifikasi resmi. VP Corporate Secretary, Karina Amanda menegaskan bahwa Argi tidak diberhentikan.

Ia menjelaskan bahwa unggahan awal dari akun Threads @anitadwdl memicu interpretasi keliru publik.

Karina mengatakan pihak mitra masih melakukan evaluasi internal dan memastikan kondisi sebenarnya, sekaligus meminta masyarakat tidak terburu-buru menarik kesimpulan.

Anita Dewi Dipecat dari Perusahaan

Kasus ini semakin melebar setelah Anita Dewi, pemilik akun yang pertama kali mengunggah peristiwa tumbler hilang, diberhentikan dari perusahaannya.

Keputusan tersebut diumumkan melalui pernyataan resmi yang merinci hasil investigasi internal.

Perusahaan menyampaikan bahwa tindakan Anita tidak mencerminkan nilai perusahaan sehingga per tanggal 27 November 2025 ia resmi tidak lagi bekerja di sana.

Selamat siang rekan-rekan di media sosial.

Sehubungan dengan maraknya pemberitaan di Media Sosial mengenai salah satu karyawan kami, dengan ini kami menyampaikan bahwa :

Kami turut prihatin atas pemutusan hubungan kerja yang dialami oleh karyawan perusahaan angkutan public tersebut, dan sangat mengapresiasi, setiap tindakan empati dan solidaritas, berkaitan dengan kasus ini

Informasi kronologis kejadian, bukti-bukti thread dan percakapan, serta usulan-usulan untuk memberikan sanksi kepada ybs, sudah kami terima dan kami tanggapi secara serius.

Tindakan yang digambarkan dilakukan oleh karyawan kami tersebut adalah Tindakan yang , tidak merepresentasikan nilai-nilai dan budaya kerja perusahaan kami secara keseluruhan.

Kami telah melakukan proses investigasi mengenai peristiwa ini, dan mengambil tindakan sesuai dengan peraturan yang berlaku

Dengan ini kami ingin menginformasikan bahwa per tanggal 27 November 2025 ybs sudah tidak bekerja lagi di perusahaan kami.