Waspada! Cuaca Ekstrem Berpotensi Meningkat, Ini Imbauan BMKG untuk Masyarakat
HAIJAKARTA.ID – Prakiraan cuaca, baik jangka pendek maupun jangka panjang, kembali menjadi sorotan publik seiring meningkatnya potensi bencana hidrometeorologi di penghujung tahun.
PMG Muda BMKG Tampa Padang, Ayu Indrawati, menegaskan bahwa setiap informasi cuaca yang dirilis BMKG selalu disesuaikan dengan kemampuan prediksi mulai dari harian hingga musiman.
Ayu menjelaskan, untuk prakiraan harian, BMKG hanya bisa memprediksi kondisi cuaca sampai tujuh hari ke depan.
Rentang waktu ini dikenal sebagai prospek 7 harian dan menjadi dasar BMKG dalam menyampaikan update cuaca kepada masyarakat.
“Kalau untuk prakiraan cuaca itu kita cuma bisa memprediksi hingga 7 hari, prospek 7 harian,” kata Ayu Indrawati saat dikonfirmasi pada Jumat, 5 Desember 2025, seperti dikutip dari RRI.
Cuaca Ekstrem Berpotensi Meningkat
Untuk prediksi jangka panjang seperti prakiraan bulanan atau musiman, Ayu menyebut bahwa analisisnya ditangani oleh tim klimatologi BMKG.
Informasi ini biasanya menjadi acuan dalam menentukan pergantian musim, termasuk kapan awal dan puncak musim hujan maupun kemarau terjadi.
Hasil kajian tim klimatologi menunjukkan bahwa hingga April 2026, Sulawesi Barat diperkirakan masih berada dalam periode musim hujan.
Kondisi ini perlu menjadi perhatian khusus bagi daerah yang rentan terhadap banjir, longsor, dan angin kencang.
Ayu juga mengingatkan bahwa cuaca ekstrem bisa terjadi kapan saja selama musim hujan berlangsung.
Karena itu, BMKG akan terus memperbarui informasi terkait potensi cuaca ekstrem agar masyarakat dapat segera mengetahui perubahan yang terjadi.
Di akhir penjelasannya, Ayu meminta masyarakat untuk tetap waspada.
“Memang di bulan-bulan ini sering terjadi bencana hidrometeorologi, jadi tetap waspada dan mengikuti informasi resmi dari BMKG,” ujarnya.
Masyarakat juga diimbau memanfaatkan kanal resmi BMKG agar lebih siap menghadapi dinamika cuaca yang cepat berubah.

