Alasan Jabodetabek Rawan Gempa Menurut BMKG, Cek 5 Faktor Utamanya!
HAIJAKARTA.ID – Kawasan megapolitan Jabodetabek kembali menjadi sorotan setelah berbagai penelitian memetakan sejumlah sesar aktif yang menjadi alasan Jabodetabek rawan gempa.
Sejumlah struktur patahan besar di Jawa Barat dan Banten menunjukkan aktivitas tektonik yang masih hidup dan berpotensi memicu guncangan merusak.
Alasan Jabodetabek Rawan Gempa
BMKG, BNPB, serta penelitian geologi beberapa tahun terakhir menyoroti sedikitnya lima sesar besar yang memberikan kontribusi utama terhadap alasan Jabodetabek rawan gempa, yakni Sesar Cimandiri, Baribis, Lembang, Citarik, dan Cipamingkis.
1. Sesar Cimandiri
Sesar Cimandiri memiliki panjang sekitar 100 km dari Pelabuhan Ratu hingga Padalarang.
Struktur ini merupakan sesar tua yang masih aktif sejak era kuarter, sehingga menjadi salah satu alasan Jabodetabek rawan gempa.
Gempa Cianjur 21 November 2022 berkekuatan M5,6 yang menelan lebih dari 600 korban jiwa dikaitkan dengan aktivitas sesar ini.
Kerusakan ribuan bangunan menegaskan pentingnya mitigasi di jalur patahan tersebut.
2. Sesar Baribis
Sesar Baribis adalah salah satu ancaman paling serius dan sering disebut sebagai alasan Jabodetabek rawan gempa, karena jalurnya melintas kawasan padat mulai Subang, Purwakarta, Karawang, Bekasi hingga Jakarta Timur.
Catatan sejarah menunjukkan sesar ini pernah memicu gempa merusak di Jakarta pada tahun 1780.
BMKG memasukkan Baribis sebagai prioritas mitigasi mengingat lokasinya sangat dekat dengan pusat pemerintahan dan pemukiman padat.
3. Sesar Lembang
Dengan panjang sekitar 30 km di utara Bandung, Sesar Lembang berjenis reverse fault dengan sedikit komponen vertikal.
Meski gempa terakhirnya hanya M2,5 pada 13 Desember 2021, aktivitasnya memperkuat alasan Jabodetabek rawan gempa, terutama di wilayah Bandung Raya yang terhubung dengan megapolitan.
4. Sesar Citarik
Sesar Citarik melintasi Pelabuhan Ratu, Gunung Salak, Bogor, Jonggol, hingga Bekasi.
Jenisnya strike-slip fault, yang berpotensi memicu gempa dangkal berintensitas tinggi sehingga menjadi salah satu faktor penting dalam alasan Jabodetabek rawan gempa.
Kedekatannya dengan wilayah padat seperti Depok, Bogor, dan Bekasi membuatnya patut diwaspadai.
5. Sesar Cipamingkis
Sesar Cipamingkis berada di Sukabumi bagian timur hingga Cianjur.
Pemetaan terbaru menunjukkan kemungkinan keterhubungan dengan Sesar Baribis, sehingga aktivitas satu jalur dapat memicu reaksi jalur lain.
Penelitian geologi menegaskan sesar ini masih aktif dan bisa memicu gempa dangkal, menambah daftar alasan Jabodetabek rawan gempa.
Para ahli menekankan bahwa deretan sesar aktif ini merupakan bukti nyata alasan Jabodetabek rawan gempa, sehingga mitigasi struktural dan edukasi publik harus ditingkatkan.
Pemerintah diminta memperkuat tata ruang, memperbarui peta rawan bencana, serta memastikan bangunan mengikuti standar ketahanan gempa.

