sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menginstruksikan Dinas Pertamanan untuk melakukan penataan dan perapihan pohon-pohon tua guna mencegah risiko tumbang saat cuaca ekstrem, seperti angin kencang dan hujan badai, melanda Jakarta.

“Yang pertama berkaitan dengan angin kencang, saya sudah meminta kepada Dinas Pertamanan untuk pohon-pohon tua semuanya kita rapikan,” kata Pramono saat ditemui di Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (16/12).

Ia menjelaskan, upaya perapihan pohon sejatinya sudah dilakukan hampir di seluruh wilayah Jakarta.

Namun, menurutnya, langkah tersebut terkadang belum sepenuhnya mampu mengantisipasi kondisi cuaca yang sulit diprediksi.

“Maka sebenarnya hampir di semua daerah sudah dilakukan, tapi memang terkadang tidak mencukupi. Dan kita tidak tahu angin puting beliung yang kemarin bisa di Ancol, kemudian juga di Sunda Kelapa, itu kan kita tidak tahu bahwa arahnya di sana,” ujarnya.

Pramono Anung Siapkan Antisipasi Pohon Tumbang di Jakarta

Pramono menegaskan Pemprov DKI Jakarta terus bersiaga dan melakukan berbagai langkah antisipasi menghadapi potensi cuaca ekstrem, termasuk kemungkinan terjadinya angin puting beliung sebagaimana diperkirakan BMKG.

“Tetapi sekali lagi, Jakarta sudah mempersiapkan diri, mengantisipasi, termasuk kalau kemudian memang seperti yang diprediksi dari BMKG akan terjadi puting beliung dan sebagainya,” lanjut Pramono.

Sebelumnya, angin kencang memang melanda sejumlah wilayah Jakarta dalam beberapa hari terakhir.

Menyikapi hal itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa fenomena tersebut berkaitan dengan puncak musim hujan dan dinamika atmosfer yang sedang berlangsung.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menyampaikan bahwa angin kencang yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya dipicu oleh kondisi atmosfer regional.

Ia menyebut potensi angin kencang masih dapat berlangsung hingga pertengahan Desember 2025, bersamaan dengan hujan lebat dan cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek.

“Angin kencang di Jakarta belakangan ini memang terkait dengan puncak musim hujan dan adanya dinamika atmosfer regional. BMKG memprakirakan kondisi angin kencang masih berpotensi berlangsung hingga pertengahan Desember 2025, seiring dengan hujan lebat dan cuaca ekstrem di Jabodetabek,” ujar Guswanto, Senin (15/12) dikutip dari CNN.

BMKG juga memprediksi cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin kencang masih berpotensi terjadi hingga 21 Desember 2025 di kawasan Jabodetabek.

Menurut Guswanto, Jawa Barat, termasuk Jabodetabek, saat ini mencatat frekuensi hujan ekstrem dan angin kencang yang lebih tinggi dibandingkan wilayah lain.

“Jawa Barat, termasuk Jabodetabek, saat ini mencatat frekuensi tinggi hujan ekstrem dan angin kencang dibanding wilayah lain,” ujar Guswanto.

Ia menambahkan, intensitas angin diperkirakan mulai berkurang setelah pertengahan Desember.

Namun demikian, potensi hujan deras disertai angin lokal masih tetap ada hingga akhir bulan, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

“Setelah Pertengahan Desember, intensitas angin diperkirakan berangsur menurun, namun tetap ada potensi hujan deras dan angin lokal hingga akhir bulan, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru,” tambahnya.