Obesitas! Jenazah Pria Bobot 130 Kg Dimakamkan di Jakarta Timur Pakai Vertical Rescue, Ini Penjelasan Damkar
HAIJAKARTA.ID – Peristiwa tidak biasa terjadi saat jenazah pria bobot 130 Kg dimakamkan di Jakarta Timur pakai vertical rescue.
Proses pemakaman tersebut dibantu oleh Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Sektor Cibubur karena beban berat dari jenazah yang dirasa sangat sulit saat dikebumikan.
Jenazah Pria Bobot 130 Kg Dimakamkan di Jakarta Timur Pakai Vertical Rescue
Jenazah pria berusia sekitar 30 tahun itu dimakamkan di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, pada Senin (15/12/2025).
Petugas menggunakan teknik vertical rescue, metode yang umumnya diterapkan untuk mengevakuasi korban dari ruang terbatas seperti sumur atau lorong sempit.
Anggota Satgas Gulkarmat Kelurahan Cibubur, Panca, mengatakan bantuan diberikan setelah pihak keluarga mengalami kendala saat proses pemakaman.
“Iya, kemarin yang kedua. Yang pertama sekitar bulan Agustus atau September itu, daerah Cibubur juga, beratnya sekitar 200 kilogram,” ujar Panca, Rabu (17/12/2025).
Gunakan Teknik Vertical Rescue
Panca menjelaskan, penanganan jenazah dilakukan dengan metode yang sama seperti evakuasi korban terjatuh ke sumur.
“Penanganannya sama ketika kita mengevakuasi orang yang tercebur sumur, menggunakan tripod untuk mengangkat korban,” jelasnya.
Dalam kasus jenazah pria bobot 130 Kg dimakamkan di Jakarta Timur pakai vertical rescue ini, petugas membuat lebih banyak ikatan simpul untuk memastikan keamanan.
“Ikatan simpul kami perbanyak karena berat jenazah melebihi kapasitas normal,” tambah Panca.
Ia menuturkan, almarhum meninggal dunia pada Minggu (14/12/2025) sekitar pukul 23.00 WIB. Proses pemakaman sempat tertunda lantaran berat jenazah yang mencapai sekitar 130 kilogram.
“Pihak keluarga sudah koordinasi dengan petugas pemakaman. Namun terkendala beban jenazah yang cukup besar,” katanya.
Damkar Turun Tangan
Awalnya, keluarga meminta bantuan petugas pemakaman setempat. Namun, para petugas ragu untuk menurunkan jenazah ke liang lahat secara manual.
“Katanya bisa pakai kain, tapi petugas makam agak sangsi, takut jatuh karena untuk mengangkat saja butuh delapan orang,” ungkap Panca.
Situasi tersebut kemudian dilaporkan ke Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK), yang selanjutnya menghubungi Gulkarmat.
“LMK telepon saya, ‘Mas Panca, minta tolong Damkar bisa tidak menangani ini?’ Saya jawab, ‘Bisa, Pak,’ dan langsung kami turunkan unit ke sana,” jelasnya.
Sebanyak tujuh personel Gulkarmat diterjunkan ke lokasi dengan membawa peralatan lengkap, mulai dari tripod penyangga, katrol, hingga tali pengaman.
Panca menambahkan, proses pemakaman tersebut sempat didokumentasikan dan diunggah ke media sosial setelah mendapat izin dari keluarga.
“Saya izin dulu sama keluarga, apakah boleh diunggah. Kami tidak punya kepentingan lain selain edukasi masyarakat bahwa Damkar bisa menangani kondisi seperti ini,” ucapnya.
Ia berharap informasi ini dapat membantu masyarakat yang mengalami kendala serupa.
“Sehingga bagi yang terkendala bisa menghubungi Damkar,” tutup Panca.

