sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten merilis laporan terbaru mengenai wilayah Banten yang dikepung banjir disertai angin kencang, longsor, dan pohon tumbang di sejumlah titik.

Tiga daerah paling terdampak meliputi Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang, dan Kota Cilegon.

3 Daftar Wilayah Banten yang Dikepung Banjir

Kepala Pelaksana BPBD Banten, Lutfi Mujahidin, menjelaskan bahwa bencana terjadi sejak 17 hingga 18 Desember 2025 pukul 08.00 WIB berdasarkan laporan petugas piket dan BPBD kabupaten/kota.

Inilah daftar wilayah Banten yang dikepung banjir hingga hari ini:

1. Serang

Kabupaten Serang menjadi salah satu wilayah Banten yang dikepung banjir terparah, khususnya di enam desa pada Kecamatan Padarincang, Cinangka, dan Gunungsari.

Hujan intensitas sedang hingga lebat memicu meluapnya Daerah Aliran Sungai (DAS) Cidanau dan Cikalumpang.

Sebanyak 695 Kepala Keluarga (KK) atau 2.125 jiwa terdampak.

Ketinggian air mencapai 20 hingga 120 sentimeter.

Lutfi memastikan tidak terdapat korban jiwa dalam kejadian ini. Tim gabungan telah diterjunkan untuk melakukan kaji cepat, evakuasi, dan pemantauan debit sungai.

2. Pandeglang

Selain Serang, wilayah Banten yang dikepung banjir terjadi di Kabupaten Pandeglang.

Ratusan rumah warga di Kecamatan Patia dan Carita terendam banjir.

Angin kencang bahkan menyebabkan enam rumah roboh di sejumlah titik.

Longsor terjadi di Kecamatan Panimbang dan sempat menutup akses jalan sebelum dibersihkan warga dan aparat.

BPBD menerjunkan tim reaksi cepat untuk monitoring dan penyaluran logistik ke lokasi bencana.

3. Cilegon

Bencana tidak berhenti di Serang dan Pandeglang. Kota Cilegon turut menjadi wilayah Banten yang dikepung banjir.

Hujan lebat disertai angin kencang mengakibatkan rumah roboh dan pohon tumbang di sejumlah jalan protokol.

Salah satu insiden terjadi di Jalan Kembar Cilegon-Merak, di mana pohon tumbang menutup akses jalan dan menewaskan seorang pengendara sepeda motor.

BPBD telah melakukan evakuasi dan pengamanan lokasi untuk mencegah kecelakaan lanjutan.

BPBD Banten merekomendasikan penerbitan status siaga darurat dan tidak menutup kemungkinan peningkatan menjadi tanggap darurat.

Pertimbangan ini melihat luasnya wilayah Banten yang dikepung banjir, serta kerusakan akibat angin kencang, longsor, dan pohon tumbang.

Tips Menghadapi Banjir, Jangan Panik!

Berikut ini langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menghadapi banjir di kala datang, yaitu:

1. Segera matikan listrik

Putuskan aliran listrik untuk mencegah korsleting dan sengatan listrik. Cabut semua peralatan elektronik jika memungkinkan.

2. Bawa barang penting dan dokumen

Prioritaskan KTP, KK, ATM, obat-obatan, pakaian, dan makanan ringan. Simpan dalam tas tahan air atau plastik.

3. Jangan panik dan tetap tenang

Panik membuat keputusan jadi tidak tepat. Dengarkan instruksi petugas dan pihak berwenang.

4. Evakuasi ke tempat yang lebih tinggi

Hindari daerah rendah, selokan, bawah jembatan, atau dekat sungai.

Pergilah ke posko pengungsian atau rumah tingkat.

5. Gunakan jalur evakuasi aman

Jangan melewati arus air deras. Jika harus berjalan, gunakan tongkat untuk mengecek kedalaman air.

6. Hindari menyentuh kabel dan tiang listrik

Banjir dapat menyebabkan kabel bertegangan menyentuh air, sangat berbahaya.

7. Gunakan pakaian dan alas kaki yang aman

Sepatu boot atau sandal tebal untuk menghindari benda tajam, ular, dan bahaya lain dalam air.

8. Bawa penerangan

Senter dan baterai cadangan sangat penting jika listrik padam.

9. Jika membawa anak dan lansia, prioritaskan mereka lebih dulu

Pindahkan ke lokasi aman sebelum mengumpulkan barang.

10. Tetap waspada terhadap hewan berbahaya

Saat banjir, ular atau serangga sering tersapu ke permukiman.

Pemantauan debit sungai dan cuaca masih terus dilakukan untuk mengantisipasi potensi bencana susulan.