Lirik Lagu Ranggong Bumoe yang Viral Jadi Pengiring Banjir Aceh 2025, Ternyata Begini Maknanya
HAIJAKARTA.ID – Fenomena lirik lagu Ranggong Bumoe karya musisi Aceh Syakir Daniel mendadak mencuri perhatian publik setelah viral di TikTok sepanjang 2025.
Lagu ini kerap dijadikan backsound video-video yang menggambarkan kondisi Aceh diterjang banjir, mulai dari rumah terendam hingga warga terdampak yang berjuang bertahan.
Lirik yang bernuansa religius, penuh doa, ratapan, dan renungan, membuat lirik lagu Ranggong Bumoe dianggap relevan dengan suasana berduka yang dirasakan masyarakat. Banyak pengguna menilai lagu ini menghadirkan pengingat spiritual di tengah bencana.
Makna “Ranggong Bumoe” yang berarti bumi menangis menjadikan karya ini simbol kondisi Aceh yang berduka akibat banjir berulang dan bencana alam sepanjang tahun.
Makna Lagu Ranggong Bumoe
Dalam banyak unggahan TikTok, lirik lagu Ranggong Bumoe dimaknai sebagai bentuk kepasrahan dan refleksi atas kekuatan alam.
Lirik-lirik terkait langit dan bumi yang patuh pada perintah Allah, air bergulung bak ombak besar, serta ratapan alam disebut sejalan dengan kondisi masyarakat Aceh yang mengalami kehilangan dan penderitaan.
Unggahan yang memperlihatkan warga memanfaatkan air banjir untuk kebutuhan harian, termasuk mencuci pakaian, turut memperkuat rasa empati warganet.
Foto warga Kampung Durian, Aceh Tamiang, memperlihatkan realita itu pada Minggu (7/12/2025).
Tak sedikit komentar warganet menyebut bahwa lagu ini bukan sekadar karya musik, tapi pesan muhasabah untuk memperbanyak zikir dan memohon ampunan.
Lirik Lagu Ranggong Bumoe
MEUNYOE KATROH JANJI BAK TUHAN
Jika Allah sudah berjanji
PATOT ALAM TUROT SEREUTA
Dan alam pun ikut serta
LANGET BUMOE PATOH KHEUN RABBON
Langit dan bumi patuh atas perintah-Nya
ALLAH PEUTRON LAGEUM TANDA
Allah turunkan tanda-tanda
IE MEUGULONG OMBAK RAYA
Air yang bergelundung bak ombak besar
JIEK TEUGA HANPAT TAPLUNG
Naik begitu kuat tanpa bisa berlari
KALAM RATEB DUM MANUSIA
Semua mulut manusia berzikir
LEUPAH TEUGA HANPAT BILEUNG
Begitu kuat tiada terhitung
Chorus:
BEREUTOH GUNONG JIE-KLIEK MEU RAWONG
Letusan gunung sembari berteriak
JIE-MEU RANGGONG ASOE DONYA
Semua isi dunia menangis
KUN FAYAKUN ‘OH KA GEU-KHEUN
Jika Allah berkata “terjadi” maka terjadilah
HANSO EIK THEUN JAK PEU SANGGA
Tak satu pun mampu untuk menahan
UREUNG MAKSIET ATEUH BUMOE
Orang bermaksiat di atas bumi
ALAM JIE-MOE EE RABBANA
Alam ini menangis, ya Rabbana
LAKE TULONG DUM INSAN NYOE
Semua manusia minta pertolongan
KASEB ‘OHNO NEUBRIE BALA
Sudahi semua bala yang Engkau berikan
Outro:
AMPON YA ALLAH… KAMOE NEU PEU AMPON
Ampuni kami ya Allah… Ampuni
KASEB KEUH HUKOM LAGE NYOE RUPA
Cukup sudah Engkau berikan kami hukuman
NEU GASEH KEUH KAMOE MEUNYOE NA SALAH
Kasihi kami, walaupun kami telah bersalah
KADANG KA LEUPAH NIBAK BUT DONYA
Yang terkadang berlebihan demi duniawi
KADANG NA SILAP WATE MEULANGKAH
Terkadang silap saat kami melangkah
KA GADOH ARAH… HAN MEUHOE PUNCA
Hilang arah dan tidak tahu lagi ujung kemana

