Gereja HKBP Pondok Kelapa Telah Diresmikan Usai Menunggu Proses Selama 35 Tahun
HAIJAKARTA.ID – Gereja HKBP Pondok Kelapa telah Diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur, pada Minggu (21/12/2025).
Peresmian tersebut bentuk menandai berakhirnya penantian panjang jemaat selama 35 tahun untuk memiliki rumah ibadah permanen.
Pramono Anung mengatakan jika, pembangunan Gereja HKBP Pondok Kelapa rampung dalam waktu kurang dari satu tahun, yakni sejak April 2025 hingga November 2025.
“Pembangunan dimulai bulan April tahun 2025 dan selesai bulan November tahun 2025, artinya ini terjadi di era saya. Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, gedung Gereja HKBP Pondok Kelapa, Jakarta Timur, dengan ini saya nyatakan diresmikan,” ujar Pramono dalam sambutannya.
Pramono menegaskan, kehadiran Gereja HKBP Pondok Kelapa diharapkan memiliki peran strategis dalam menjaga kerukunan umat beragama di Jakarta, khususnya di wilayah Jakarta Timur.
“HKBP Pondok Kelapa, saya yakin pasti mempunyai peran strategis bagi menjaga kerukunan umat beragama,” ucapnya.
Ia juga berharap proses pengurusan rumah ibadah yang memakan waktu puluhan tahun tidak kembali terulang di masa mendatang.
“Mudah-mudahan tidak terjadi lagi pengurusan rumah ibadah sampai dengan 35 tahun,” kata Pramono.
Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan Gereja HKBP Pondok Kelapa, St. Binsar Turnip, mengungkapkan bahwa perjalanan panjang pendirian gereja tersebut penuh perjuangan dan pengorbanan dari jemaat.
“Sungguh sesuatu perjuangan yang melelahkan, tapi menghasilkan buah yang indah. Sejak dimulai ibadah di sebuah ruko, berpindah-pindah dari rumah ke rumah, dan akhirnya kembali lagi ke lokasi ini,” kata Binsar.
Menurutnya, Gereja HKBP Pondok Kelapa telah lama dinantikan oleh jemaat yang selama puluhan tahun belum memiliki tempat ibadah tetap.
“HKBP Pondok Kelapa ini dinantikan jemaat selama 35 tahun,” ujarnya.
Dengan diresmikannya gereja tersebut, jemaat HKBP Pondok Kelapa kini dapat melaksanakan ibadah secara permanen dan lebih nyaman, sekaligus menjadi simbol terwujudnya toleransi dan kebebasan beragama di Ibu Kota.

