sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Planetarium dan Observatorium Jakarta yang berlokasi di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, dikenal sebagai salah satu pusat edukasi astronomi tertua sekaligus bersejarah di Indonesia.

Setelah menjalani masa penutupan cukup panjang selama 13 tahun untuk proses perbaikan, Planetarium yang selama ini menjadi rujukan pembelajaran sains dan astronomi di Jakarta kini kembali menyambut kunjungan masyarakat.

Sejarah Planetarium Jakarta

Dilansir dari Antara, Jumat (26/12/2025), pembangunan Planetarium dan Observatorium Jakarta dimulai pada 1964 oleh Pemerintah Republik Indonesia.

Inisiatif ini lahir dari gagasan Presiden Sukarno yang ingin mendorong masyarakat Indonesia agar lebih mengenal benda-benda langit serta berbagai fenomena alam semesta.

Selain mendapat dukungan dana dari pemerintah, pendirian Planetarium Jakarta juga dibantu pembiayaannya oleh Gabungan Koperasi Batik Indonesia.

Pembangunan gedung beserta seluruh perangkat planetarium rampung pada 1968.

Tak lama berselang, tepatnya pada 10 November 1968, Planetarium dan Observatorium Jakarta resmi dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin, bersamaan dengan peresmian Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki.

Pertunjukan planetarium kemudian mulai dapat dinikmati oleh publik pada 1 Maret 1969 dengan menggunakan proyektor Universal buatan Carl Zeiss asal Jerman.

Tanggal tersebut pun kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Planetarium Jakarta.

Tahun 2012 Vakum

Sejak 2012, Planetarium Jakarta sempat berhenti beroperasi.

Penutupan ini dilakukan seiring rencana pengembangan dan pembaruan fasilitas agar Planetarium dapat kembali berperan sebagai pusat edukasi astronomi yang selaras dengan kemajuan teknologi serta kebutuhan masyarakat masa kini.

Renovasi dan Revitalisasi

Memasuki 2019, Planetarium Jakarta resmi masuk dalam program renovasi dan revitalisasi kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM) yang prosesnya masih berjalan hingga sekarang.

Melalui revitalisasi tersebut, Planetarium diarahkan untuk bertransformasi menjadi observatorium luar angkasa yang lebih modern dan representatif.

Berbagai fasilitas diperbarui secara menyeluruh, termasuk ruang teater Planetarium yang selama ini menjadi magnet utama pengunjung.

Pemanfaatan teknologi terkini, ditambah kursi yang lebih nyaman, diharapkan mampu menghadirkan pengalaman menonton yang lebih berkualitas dan menyenangkan.

Dengan wajah baru ini, Planetarium Jakarta bersama kawasan Taman Ismail Marzuki diharapkan kembali menjelma sebagai destinasi unggulan wisata edukasi sekaligus hiburan bagi warga Jakarta.

Usai kembali dibuka pada Selasa, 23 Desember 2025, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo memberikan akses gratis khusus bagi pelajar selama tiga bulan.

“Setelah lebih dari 13 tahun, sejak tahun 2012, Planetarium yang digagas oleh Bang Ali Sadikin, alhamdulillah hari ini bisa dihidupkan kembali,” ujar Pramono saat meninjau langsung lokasi tersebut, dikutip dari Detik.