sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Haijakarta.id
Follow

HAIJAKARTA.ID – Sebuah selebaran berisi foto menunjukkan wajah pria tak dikenal di Jalan Inspeksi Kali Grogol, Palmerah.

Diketahui kalau pria tersebut adalah sosok orang yang menculik dan merampok harta dari seorang siswi SMPN 101 Jakarta berinisial S.

Kepsek Bantu Sebar Foto pelaku

Terlihat dari foto pelaku yang ada, nampak mengenakan baju lengan panjang, celana panjang dan helm dan topi di dalamnya.

Pelaku juga terlihat mengendarai sepeda motor jenis Scoopy. Selebaran tersebut ditempel oleh Kepala Sekolah SMPN 101 Jakarta di Palmerah, Jakarta Barat, Yani Supangat.

Yani menempel foto-foto tersebut di sejumlah lokasi Jalan Inspeksi Kali Grogol, Palmerah, Jakarta Barat.

“Jadi dari Babinsa menginstruksikan untuk memasang wajah pelaku. Karena memang pelaku itu kemarin kan belum sampai ditangkap, masih diintai terus,” kata Yani di SMPN 101 Jakarta, Rabu (31/7/2024).

Kronologi Penculikan Siswi SMP Di Jakarta Barat

Penculikan dan penjarahan harta berupa anting dan cincin siswi berinisial S yang terjadi pada Kami (25/7/2024) lalu.

Diketahui kalau S ini diculik oleh seorang pria tak dikenal dengan modus mengabari bahwa ibu siswi S mengalami kecelakaan.

Yani menjelaskan kalau S kemudian diajak pergi hingga ke jembatan penyeberangan orang (JPO) wilayah Gatot Subroto.

Kemudian S dijatuhkan ke aspal hingga harta bendanya berupa anting dan cincin raib dibawa kabur.

“Nah karena di sini itu masih belum bisa jelas. Kan masih gelap (waktu kejadiannya dini hari). Jadi tadi instruksi dari Babinkamtibmas untuk pasang. Biar anak-anak itu tahu, kalau pelaku ini masih diintai,” jelas Yani.

Pelaku Masih Belum Tertangkap

Meskipun polisi telah mendatangi SMPN 101 Jakarta. Namun pihak keluarga S masih melaporkan kejadian tersebut e Polda Metro Jaya.

Lantaran pelaku hingga kini belum juga tertangkap. Hingga kini pihak sekolah bersama kepolisian masih menelusuri CCTV yang merekam aksi pelaku menculik serta menjarah harta korban.

“Iya mudah-mudahan tertangkap. AKsiannya orang tua kan. Mereka (pelaku kejahatan) kan modusnya seperti itu pagi-pagi. Enggak ada yang menyangka. Jam 5.30 WIB bayangkan. Apalagi kan sistem keamanan di sekolah enggak kayak di kantor,” ucap Yani.