Lebih dari 100.000 Jenis Amunisi dan Bahan Peledak Kadaluarsa di Gudmurah Ciangsana yang Habis Terbakar

HAIJAKARTA.ID – Terdapat lebih dari 160.000 jenis amunisi serta bahan peledak yang terbakar di Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) yang berlokasi di desa Ciangsana Kabupaten Bogor, Sabtu (30/4/2024).
“Di gudang tersebut, ada sekitar 160.000 jenis amunisi, maupun bahan peledak,” kata Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan di Ciangsana.
Hasan sendiri menemukan bahwa bahan peledak tersebut berstatus kadaluarsa.
Ambulan pun mulai memenuhi area kejadian. Warna pun bermacam-macam. Hal itu menandakan bahwa ambulan berasal dari rumah sakit yang berbeda.
“Juga, amunisi itu merupakan pengembalian dari berbagai satuan yang dilayani Kodam Jaya di seluruh wilayah Jakarta,” ungkap Hasan.
Ditemukan pada pukul 18.05 WIB, terdapat kepulan asap pertama di gudang nomor 6. Hal tersebut yang mengindikasi ledakan terjadi.
“Hasil pengecekannya adalah tidak ditemukan korban jiwa,” lanjutnya.
Hasan sendiri memastikan bahwa seluruh prosedur baik dari sistem pengamanan gudang tersebut aman.
“Walaupun memang ada berita di media tentang selongsong yang sampai ke perumahan, mungkin ledakan terjadi secara horizontal, vertikal ke atas dan sampai di suatu tempat,” tambah Hasan.
Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi dari Dinas Penerangan TNI AD menegaskan pentingnya kepada masyarakat untuk segera menjauh apabila menemui benda berbahaya yang terlempar akibat ledakan gudang amunisi yang terbakar di Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (30/3/2024).
Kristomei menekankan bahwa imbauan tersebut sangat penting guna mencegah kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Hal ini disebabkan oleh kemungkinan bahwa benda-benda yang terlempar dari gudang amunisi tersebut bisa berupa bahan peledak atau amunisi yang berpotensi membahayakan.
“Kami memberikan penekanan kepada masyarakat apabila menemukan benda-benda yang terbang dari gudang amunisi, untuk tidak memegang tidak mendekat, kalau bisa menjauh dan laporkan kepada kita agar tim dari penanganan kebakaran bisa mengamankan benda-benda tersebut,” katanya dalam wawancara Kompas TV, Sabtu.
“Jangan diutak-atik menjauh dan laporkan kepada aparat setempat biar nanti bisa ditangani. Mohon doa agar semua segera bisa ditangani,” imbuhnya.
Sejauh ini masih belum ditemukan kerugian apa dan penyebab utama dari adanya ledakan yang terjadi.
Ia menghimbau warga untuk bersabar, sebab pencarian masih diteliti dan belum bisa disampaikan secara utuh.