Akui Ada Tes Kehamilan di SMA Sulthan Baruna Cianjur, Kepala Sekolah Trauma Gegara 3 Tahun Lalu
HAIJAKARTA. ID – Kembali jadi sorotan masyarakat, Kepala Sekolah, Sarman, akhirnya mengakui bahwa pihaknya menerapkan kebijakan tes kehamilan bagi para siswi SMA Sulthan Baruna di Cianjur.
Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi terhadap kasus siswi hamil yang pernah terjadi di sekolah tersebut.
Latar Belakang Kebijakan Tes Kehamilan di SMA Sulthan Baruna Cianjur
Menurut Sarman, kebijakan ini mulai diberlakukan dua tahun terakhir sebagai respons atas insiden yang terjadi tiga tahun lalu.
Saat itu, seorang siswi diketahui hamil setelah menjalani libur semester.
“Kami mengambil langkah tegas untuk semua siswi kami dengan menggunakan tespek. Hal ini merupakan tindak pencegahan yang telah terjadi dan ini harus ditenggapi dengan serius,” ujar Sarman dalam keterangannya, Rabu (22/1).
Jadwal dan Pelaksanaan Tes Kehamilan
Tes kehamilan dilakukan dua kali dalam setahun, tepatnya setelah libur semester. Sarman menjelaskan alasan di balik pemilihan waktu tersebut. “Kasus sebelumnya terungkap setelah libur semester.
Orang tua siswi datang ke sekolah untuk melaporkan bahwa anaknya hamil dan memutuskan berhenti sekolah,” jelasnya.
Proses Pelaksanaan yang Ketat
Pelaksanaan tes kehamilan ini diawasi ketat oleh guru perempuan.
“Dikarenakan pergaulan bebas jaman sekarang seperti ini, kami ingin menciptakan lingkungan yang kondusif dan memupuk anak-anak untuk menjauhi hal tersebut,” tambah Sarman.
Respons Publik terhadap Kebijakan
Kebijakan ini menuai beragam tanggapan dari masyarakat.
Ada yang mendukung langkah pencegahan ini sebagai bentuk perlindungan terhadap siswi, namun tak sedikit pula yang mempertanyakan dampaknya terhadap privasi dan kenyamanan para pelajar.