Alasan Ni Luh Nopianti Menikah dengan Agus Buntung Heboh di Medsos, Sosoknya Digantikan Keris dalam Prosesi Pernikahan
HAIJAKARTA.ID – Netizen dibuat kaget mengenai apa alasan Ni Luh Nopianti menikah dengan Agus Buntung.
Kabar pernikahan antara I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung, terdakwa pelecehan seksual yang kini mendekam di penjara, dengan seorang wanita bernama Ni Luh Nopianti mendadak viral di media sosial.
Prosesi adat Bali yang sakral ini menarik perhatian warganet, terutama karena Agus tidak hadir secara fisik dalam pernikahan tersebut.
Ni Luh Nopianti tetap menjalani pernikahan adat Bali meski sang mempelai pria sedang menjalani proses hukum.
Dalam acara yang digelar secara adat tersebut, Agus diwakili oleh keris yang dibungkus kain putih, simbol kehormatan dan kekuatan dalam budaya Bali.
“Saya percaya pada komitmen dan ikatan yang telah kami bangun sejak lama,” ujar Ni Luh Nopianti dalam sebuah pernyataan yang beredar.
Alasan Ni Luh Nopianti Menikah dengan Agus Buntung
Informasi yang beredar menyebutkan bahwa Agus Buntung dan Ni Luh Nopianti telah menjalin hubungan jauh sebelum Agus ditahan atas kasus pelecehan seksual di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Seorang netizen yang mengaku tetangga menyatakan bahwa keduanya bertemu pertama kali lewat Facebook dan menjalin hubungan jarak jauh.
Pernikahan mereka disebut sebagai hasil kesepakatan bersama keluarga kedua belah pihak, bahkan telah direncanakan sebelum Agus menghadapi kasus hukum.
Makna Keris jadi Simbol Kehormatan
Dalam adat pernikahan Hindu Bali yang disebut Widi Widiana, keris yang dibungkus kain putih bukan hanya sekadar simbol pengganti mempelai pria.
Dalam kepercayaan Hindu Bali, keris tersebut dianggap mewakili jiwa, kehormatan, dan kesetiaan seorang pria.
“Simbol ini mewakili niat baik dan kesungguhan keluarga pria untuk menyatukan dua keluarga,” jelas seorang tokoh adat setempat.
Makna Spiritual Prosesi Widi Widiana
Prosesi Widi Widiana merupakan bagian sakral dalam budaya Bali. Kata “Widi” merujuk pada Tuhan Yang Maha Esa, dan “Widiana” berarti sumpah.
Dalam upacara ini, janji suci diucapkan di hadapan Tuhan, leluhur, serta masyarakat adat.
Kehadiran Ni Gusti Ayu Ari Padhi, ibunda Agus, dalam prosesi tersebut juga menjadi bukti bahwa pernikahan ini mendapat dukungan keluarga.
Ni Luh Nopianti Tetap Teguh Meski Pernikahan Digelar Tanpa Kehadiran Agus
Meskipun Agus Buntung tidak hadir secara langsung, Ni Luh Nopianti menyatakan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan kondisi tersebut.
Ia menganggap bahwa pernikahan ini tetap sah dan bermakna, apalagi telah diakui secara adat oleh Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI).
“Yang terpenting adalah niat dan restu keluarga, bukan kehadiran fisik semata,” kata Ni Luh dalam pernyataan lainnya.
Agus Buntung Pernah Akui Sudah Menikah kepada Korban
Sebelum kasusnya mencuat, Agus Buntung sempat menyampaikan kepada para korban bahwa dirinya telah memiliki istri.
Pengakuan itu disampaikan saat ia pertama kali menemui korban di Taman Udayana, Mataram. Diduga, pernyataan tersebut digunakan untuk membangun kepercayaan korban dan menutupi niat jahatnya.